Internasional

China Ancam Balas Bea Impor Baru AS

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
06 September 2018 17:38
China akan terpaksa membalas jika Amerika Serikat (AS) menerapkan kebijakan bea masuk baru, kata kementerian perdagangan China.
Foto: REUTERS/Thomas Peter/File Photo
Beijing, CNBC Indonesia - China akan terpaksa membalas jika Amerika Serikat (AS) menerapkan kebijakan bea masuk baru, kata kementerian perdagangan China, Kamis (6/9/2018). Hubungan antara kedua negara dengan perekonomian terbesar dunia tersebut terus memanas karena perseteruan dagang.

China memperingatkan akan ada pembalasan yang sudah siap diluncurkan setelah Presiden AS Donald Trump mengancam bea masuk terhadap US$200 miliar (Rp 2.979 triliun) barang impor dari Cina.



"Terlepas dari perbedaan pendapat, jika AS mengambil langkah bea masuk baru, China terpaksa mengambil tindakan pembalasan yang diperlukan," kata juru bicara kementerian Gao Feng, pada konferensi pers reguler, dikutip dari Reuters.

China akan terus memantau secara ketat dampak dari bea masuk itu serta, mengambil langkah-langkah tegas untuk membantu perusahaan China atau asing yang beroperasi di Negeri Tirai Bambu untuk menghadapi kesulitan yang ditimbulkan, kata Gao.

Pemerintahan Trump telah siap untuk mengenakan kebijakan bea masuk berikutnya setelah periode komentar publik yang berakhir tengah malam di Washington hari Kamis. Namun waktu berlakunya belum pasti, kata orang-orang yang mengetahui rencana pemerintah itu, dilansir dari Reuters.

Kebijakan baru akan memukul produk konsumen secara langsung, seperti mebel, produk lampu, ban, sepeda, dan kursi mobil untuk bayi.

China dan AS telah saling balas bea impor terhadap berbagai produk senilai masing-masing US$50 miliar. Kebijakan ini menghantui pasar keuangan dalam beberapa bulan terakhir karena para investor dan pembuat kebijakan khawatir perang dagang yang sengit dapat menghambat pertumbuhan global.

Trump menuntut China untuk membuka akses pasar dan melindungi aset intelektual perusahaan AS. Ia juga ingin Tiongkok memotong subsidi industri dan memangkas selisih perdagangan sebesar US$375 miliar.

Pasar khawatir pada setiap kewajiban baru AS atas impor China yang akan menandai eskalasi besar dalam perselisihan perdagangan antara dua raksasa ekonomi dunia. Hal ini berpotensi menyebabkan hambatan besar pada investasi bisnis global, perdagangan, dan pertumbuhan.



Pada Agustus, China mengumumkan daftar bea masuk balasan yang diajukan pada US$60 miliar barang AS mulai dari gas alam cair ke jenis pesawat tertentu, sebagai balasan atas langkah-langkah AS.

Trump mengatakan pada Rabu, AS belum siap untuk mencapai kesepakatan atas sengketa perdagangan dengan China tetapi dia mengatakan pembicaraan akan terus berlanjut.
(prm) Next Article Berubah Lagi, Trump Dikabarkan Siapkan Tarif Baru untuk China

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular