Perang Dagang dengan AS, China Tegaskan Janji Reformasi
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
03 September 2018 07:19

Beijing, CNBC Indonesia - China masih berkomitmen menjalankan reformasi dan bekerja sama dengan semua pihak untuk membuka perekonomiannya, kata Presiden Xi Jinping hari Minggu (2/9/2018). Ia menegaskan kembali komitmen itu di tengah perang dagang yang sengit antara negaranya dengan Amerika Serikat (AS).
Kedua negara telah saling mengenakan tarif impor satu sama lain yang dipicu oleh tindakan Presiden AS Donald Trump yang berupaya menyelesaikan berbagai isu, mulai dari selisih perdagangan yang lebar dengan China hingga tuduhan pemaksaan pengalihan teknologi.
China telah mengritik langkah AS yang cenderung protektif dan mengatakan akan terus membuka perekonomiannya dan menyediakan lingkungan bisnis yang adil dan transparan bagi investor asing.
Dalam pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres di Beijing, Xi tidak secara langsung menyebut mengenai ketegangan perdagangan dengan AS. Alih-alih, ia merujuk pada "unilateralisme dan proteksionisme yang sedang bangun lagi".
"Determinasi China untuk secara penuh menggalakkan reformasi tidak akan berubah," kata Kementerian Luar Negeri China yang mengatakan ulang pernyataan Xi kepada Guterres, dilansir dari Reuters.
"Kami ingin mengambil langkah-langkah praktis untuk mendorong semua pihak secara bersama-sama melakukan liberalisasi dan fasilitas perdagangan serta membangun perekonomian dunia yang terbuka," tambah Xi.
Pernyataan kementerian tidak menjelaskan lebih lanjut maksud Xi tersebut.
Perundingan dagang terbaru AS dan China beberapa waktu lalu tidak menghasilkan terobosan apapun. Kedua negara justru saling mengenakan bea impor baru ketika perundingan sedang berlangsung.
(prm) Next Article Trump Minta Kabinet Buat Draft Perjanjian Dagang dengan China
Kedua negara telah saling mengenakan tarif impor satu sama lain yang dipicu oleh tindakan Presiden AS Donald Trump yang berupaya menyelesaikan berbagai isu, mulai dari selisih perdagangan yang lebar dengan China hingga tuduhan pemaksaan pengalihan teknologi.
China telah mengritik langkah AS yang cenderung protektif dan mengatakan akan terus membuka perekonomiannya dan menyediakan lingkungan bisnis yang adil dan transparan bagi investor asing.
"Determinasi China untuk secara penuh menggalakkan reformasi tidak akan berubah," kata Kementerian Luar Negeri China yang mengatakan ulang pernyataan Xi kepada Guterres, dilansir dari Reuters.
"Kami ingin mengambil langkah-langkah praktis untuk mendorong semua pihak secara bersama-sama melakukan liberalisasi dan fasilitas perdagangan serta membangun perekonomian dunia yang terbuka," tambah Xi.
Pernyataan kementerian tidak menjelaskan lebih lanjut maksud Xi tersebut.
Perundingan dagang terbaru AS dan China beberapa waktu lalu tidak menghasilkan terobosan apapun. Kedua negara justru saling mengenakan bea impor baru ketika perundingan sedang berlangsung.
(prm) Next Article Trump Minta Kabinet Buat Draft Perjanjian Dagang dengan China
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular