
Blok Sengkang Tak Pindah Tangan, RI Kantongi Rp 1 T
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
31 August 2018 20:25

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah telah memutuskan untuk memberikan hak kelola Blok Sengkang kepada kontraktor eksisting, yakni Energy Equity (Sengkang) Pty, Ltd.
"Baru satu yang sudah ada keputusan, yakni Blok Sengkang diberikan ke kontraktor eksisting Energy Equity (Sengkang) Pty, Ltd. Diperpanjang dengan Komitmen Kerja Pasti US$ 60 juta dan signature bonus US$ 10 juta," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (31/8/2018). Ini setara dengan Rp 876 miliar dan Rp 146 miliar , totalnya Rp 1,02 triliun.
Lebih lanjut, Arcandra mengatakan, kontraknya diperpanjang sampai 20 tahun mendatang. Sementara itu, rerata produksi blok Sengkang dari Januari-Juli 2018 tercatat sebesar 32 MMSCFD, atau jika dianalogikan, sebagai gambaran 1 MMSCFD dapat membangkitkan listrik sekitar 4 MW, sehingga jika 32 MMSCFD bisa membangkitkan 128 MW.
Adapun untuk blok CPP, Tarakan, dan Tungkal masih akan dirapatkan lebih lanjut.
"Pertamina mengajukan untuk blok CPP, masih dilihat dulu apakah mengajukan untuk dua lainnya," pungkas Arcandra.
Sebelumnya, Arcandra mengatakan, tengah melakukan pembicaraan terkait masa depan empat blok yang akan selesai masa kontraknya di 2022 mendatang.
Arcandra menuturkan, masing-masing kontraktor eksisting masih berminat terhadap blok-blok terminasi tersebut, demikian pula dengan kontraktor di luar eksisting, salah satunya Pertamina.
"Sejauh ini kontraktor eksisting berminat semua. Sudah memasukkan proposal, baik eksisting maupun di luar eksisting sama-sama berminat," ujar Arcandra kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Sebagai informasi, empat blok terminasi di 2022 tersebut yakni Blok Coastal Plans and Pekanbaru (CPP) yang saat ini dikelola oleh BOB Pertamina-Bumi Siak Pusako, dengan produksi minyak 10.419,02 BOPD per April 2018, dan tidak memproduksi gas.
Selain Blok CPP, ada juga Blok Tarakan, Blok Tungkal, dan Blok Sengkang. Untuk Blok Tarakan, saat ini dikelola oleh PT Medco E&P Tarakan dengan produksi minyak per April 2018 1.637,46 BOPD, dan produksi gas 2,02 MMCFD.
Sementara Blok Tungkal, kontraktor eksistingnya yakni Montd'or Oil Tungkal Ltd, dengan produksi minyak 717,20 BOPD, dan produksi gas 0,47 MMCFD. Sedangkan untuk Blok Sengkang saat ini dikelola oleh Energy Equity (Sengkang) Pty, Ltd dengan produksi gas sebesar 35,83 MMCFD, dan tidak memproduksi minyak.
(gus) Next Article ESDM Bantah Aturan Blok Terminasi Migas Pro Kontraktor Asing
"Baru satu yang sudah ada keputusan, yakni Blok Sengkang diberikan ke kontraktor eksisting Energy Equity (Sengkang) Pty, Ltd. Diperpanjang dengan Komitmen Kerja Pasti US$ 60 juta dan signature bonus US$ 10 juta," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (31/8/2018). Ini setara dengan Rp 876 miliar dan Rp 146 miliar , totalnya Rp 1,02 triliun.
Adapun untuk blok CPP, Tarakan, dan Tungkal masih akan dirapatkan lebih lanjut.
"Pertamina mengajukan untuk blok CPP, masih dilihat dulu apakah mengajukan untuk dua lainnya," pungkas Arcandra.
Sebelumnya, Arcandra mengatakan, tengah melakukan pembicaraan terkait masa depan empat blok yang akan selesai masa kontraknya di 2022 mendatang.
Arcandra menuturkan, masing-masing kontraktor eksisting masih berminat terhadap blok-blok terminasi tersebut, demikian pula dengan kontraktor di luar eksisting, salah satunya Pertamina.
"Sejauh ini kontraktor eksisting berminat semua. Sudah memasukkan proposal, baik eksisting maupun di luar eksisting sama-sama berminat," ujar Arcandra kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Sebagai informasi, empat blok terminasi di 2022 tersebut yakni Blok Coastal Plans and Pekanbaru (CPP) yang saat ini dikelola oleh BOB Pertamina-Bumi Siak Pusako, dengan produksi minyak 10.419,02 BOPD per April 2018, dan tidak memproduksi gas.
Selain Blok CPP, ada juga Blok Tarakan, Blok Tungkal, dan Blok Sengkang. Untuk Blok Tarakan, saat ini dikelola oleh PT Medco E&P Tarakan dengan produksi minyak per April 2018 1.637,46 BOPD, dan produksi gas 2,02 MMCFD.
Sementara Blok Tungkal, kontraktor eksistingnya yakni Montd'or Oil Tungkal Ltd, dengan produksi minyak 717,20 BOPD, dan produksi gas 0,47 MMCFD. Sedangkan untuk Blok Sengkang saat ini dikelola oleh Energy Equity (Sengkang) Pty, Ltd dengan produksi gas sebesar 35,83 MMCFD, dan tidak memproduksi minyak.
(gus) Next Article ESDM Bantah Aturan Blok Terminasi Migas Pro Kontraktor Asing
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular