Kontraktor Eksisting Masih Minati Blok-Blok Terminasi

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
25 September 2018 20:04
Wamen ESDM Arcandra Tahar sebut 3 blok terminasi masih diminati oleh kontraktor eksisting
Foto: CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty
Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebutkan, kontraktor eksisiting untuk blok-blok terminasi 2023 seluruhnya meminati untuk melanjutkan hak kelola mereka di blok-blok tersebut.

"Ada tiga blok yang diterminasi di 2023 kan, blok Jabung, blok Corridor, dan blok Rimau. Eksisting masih minat semua," ujar Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (25/9/2018).



Lebih lanjut, ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan proses pembahasan terkait blok terminasi di 2023 tersebut. Adapun, untuk blok terminasi 2022, ia mengatakan, akan segera diumumkan hasilnya.

"Blok terminasi 2022 sudah selesai, akan diumumkan hasil resminya secepatnya," pungkas Arcandra.

Sebagai informasi, saat ini kontraktor blok Jabung adalah PetroChina yang juga operator (27,85%), Petronas Carigali (27,85%), PHE Jabung (14,28%) dan PT PP Oil & Gas (30%). Sampai pada April 2018, berdasarkan data SKK Migas, produksi minyak di blok Jabung tercatat sebesar 14.194,83 barel per hari (BOPD) dan produksi gas-nya sebesar 295,32 MMCFD).

Sedangkan untuk blok Corridor masih dikelola oleh ConocoPhillips. Produksi minyaknya sampai pada April 2018 tercatat sebesar 6.666,68 BOPD, dan produksi gasnya sebesar 949,65 MMSCFD.

Untuk blok Rimau, kontraktor eksistingnya adalah PT Medco E&P Rimau, dengan Produksi minyaknya sampai pada April 2018 tercatat sebesar 8,837.42 BOPD, dan produksi gasnya sebesar 3,85 MMSCFD.

Sebelumnya, Dirjen MInyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, ConocoPhillips telah mengajukan minat untuk tetap mengelola blok Corridor setelah kontrak kelolanya habis di 2023 mendatang.

"ConocoPhillips sudah ajukan minat tapi dalam bentuk surat, belum ajukan proposalnya," ujar Djoko kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Ia mengatakan, ConocoPhillips sebagai kontraktor eksisting blok Corridor, akan menyerahkan proposal perpanjangan kontrak pekan ini.

"Pertamina kan sudah masuk proposalnya minggu lalu, tebalnya 20 kg. ConocoPhillips kira-kira Rabu pekan depan memasukkan proposalnya," ujar Djoko kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Adapun, seperti yang sudah-sudah, jika proposal dari kedua perusahaan sudah diserahkan ke pihaknya, maka ia bersama tim akan mengevaluasi dan memutuskan hak pengelolaan kepada pemilik proposal dengan tawaran terbaik.

"Yang pasti pakai skema gross split, kalau tidak mau ya sudah tidak dapat blok," pungkas Djoko.

Sebelumnya, diketahui PT Pertamina (Persero) sudah resmi mengajukan proposal peminatan untuk mengelola blok Corridor yang akan habis kontraknya pada 19 Desember 2023 mendatang. Proposal diajukan dua pekan lalu ke Kementerian ESDM.
(gus) Next Article ESDM Hapus Batas Atas Bonus Tanda Tangan Blok Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular