Subsidi BBM Bengkak, Pertamina: Masih Laba

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
31 August 2018 16:25
Pertamina klaim perusahaan masih bisa laba di semester ini, meskipun seret
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Arief Budiman mengklaim, sampai pada semester I-2018, secara keseluruhan, Pertamina masih membukukan laba perusahaan. 

"Secara keseluruhan sih masih laba," ujar Arief kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (31/8/2019).



Kendati demikian, Arief belum mau membeberkan lebih detil terkait kinerja keuangan perusahaan migas pelat merah tersebut. Ia mengatakan, saat ini laporan keuangannya sedang menunggu Peraturan Menteri ESDM terkait peningkatan subsidi solar, untuk dikonsolidasikan dengan laporan keuangannya.

"Ya tunggu. Biar clear dulu. Seperti saya bilang, kan ada tambahan subsidi, sekarang sudah dalam proses perundangan. Karena dalam bentuk Permen jadi harus diundangkan ke Kemenkumham dulu, kalau dari ESDM-nya sudah," pungkas Arief.



Sebelumnya, Arief juga pernah mengatakan perusahaan akan melakukan revisi terhadap target perolehan laba di 2018 ini. Revisi dilakukan karena adanya penurunan pendapatan.

Penurunan pendapatan, kata Arief, lebih akibat adanya tekanan di sektor hilir. Namun, ia masih belum mau menyebut apakah penurunan ini menyebabkan neraca perseroan defisit di bisnis hilir mereka.

"Ya turun, kami masih lihat kebijakannya seperti apa, mudah-mudahan secara total positif," ujarnya saat dijumpai di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (24/7/2018).

Arief melanjutkan, meski ada rencana revisi laba, perusahaan belum akan merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Perusahaan semula menargetkan laba terkumpul hingga US$ 2,4 miliar- US$ 2,5 miliar tahun ini. "Tapi nanti kami lihat dampak kebijakan seperti apa, nanti kami hitung, dan kami mau revisi," katanya. 

Merujuk pada Proyeksi Profil Keuangan Pertamina 2017-2022 yang dipaparkan pada Maret 2018 lalu di depan Komisi VII DPR, jika mengacu pada harga minyak mentah Indonesia (ICP) dalam APBN 2018 yang sebesar US$ 48 per barel, maka harusnya Pertamina bisa mendapat laba sekitar US$ 2,4 miliar.

Namun, harga ICP saat ini sudah berkisar di US$ 70, maka laba yang diperoleh perusahaan akan susut menjadi US$ 1 miliar. Sehingga, harapannya saat ini adalah subsidi Solar dari pemerintah yang dinilai akan sangat membantu untuk kinerja keuangan Pertamina.


(gus) Next Article Keuangan Seret, Pertamina Sekarang Ingin Berhemat Rp 4 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular