Produksi Merosot, Target Investasi Migas di 2018 Meleset

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
27 August 2018 17:50
SKK memprediksi investasi migas tahun ini bakal meleset dari target
Foto: CNBC Indonesia/Lidya Julita S
Jakarta, CNBC Indonesia- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mencatat hingga 31 Juli 2018 capaian lifting migas masih di bawah target APBN.

Lifting gas baru mencapai 96% target dengan realisasi 1,1 juta barel setara minyak. Sementara minyak dari target 800 ribu barel, baru tercapai 770 ribu barel.



Meski realisasi hingga Juli di bawah target namun penerimaan negara diprediksi tetap naik hingga akhir tahun. Penerimaan negara bukan pajak dari migas sudah mencapai US$ 10,1 miliar atau sekitar 85% dari target di APBN sebesar US$ 11,9 miliar. Sementara itu hingga akhir tahun di proyeksi capai US$ 16,8 miliar atau 141%. Kenaikan penerimaan ini dinilai karena terbantu harga minya yang semakin naik.

Sedangkan, harga minyak yang semakin mahal membantu penerimaan negara mengalami kenaikan.

Sebaliknya, investasi disektor migas justru di proyeksi akan meleset dari target. Investasi per Juli baru mencapai US$ 6,2 miliar atau hanya 43% dari target APBN sebesar US$ 14,2 miliar.

Baca Juga: SKK Prediksi Cost Recovery Migas Bisa Capai Rp 162 T

"Sampai akhir tahun investasi migas kita outlook 2018 sedikit menurun menjadi US$ 11,7 miliar atau hanya 82% dari target di APBN," ujar Wakil Ketua SKK Migas Sukandar dalam Ruang Rapat Komisi VII, Jakarta, Senin (27/8/2018).

Sementara itu, cost recovery dihitung akan mengalami pembengkakan dari target 2018. Cost recovery pada tahun ini di targetkan sebesar US$ 10,1 miliar dan capaian hingga Juli sudah sebesar US$ 6,9 miliar atau sebanyak 68% dari target.

"Sampai akhir tahun cost recovery diproyeksi sedikit lebih tinggi capai US$ 11,3 miliar."
(gus/gus) Next Article SKK Prediksi Cost Recovery Migas Bisa Capai Rp 162 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular