Produksi Migas RI Turun Terus Sejak 2010

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
27 August 2018 12:31
Produksi migas RI tercatat terus turun sejak 2010
Foto: CNBC Indonesia/Lidya Julita S
Jakarta, CNBC Indonesia- Produksi minyak RI terus mencatat penurunan sejak 2010. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menghitung penurunan mencapai 15% selama 7 tahun.

"Sejak 2010 turun, sampai 2017 turun hingga 15,2%. Gas turun 14% akan turun terus jika tidak ada kenaikan," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Djoko Siswanto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (27/8/2018).



Djoko menuturkan turunnya produksi ini karena terdapat berbagai tantangan yang dihadapi lapangan migas RI, mulai dari lapangan produksi sudah cukup tua dan turun produksi. Serta dinamika ekonomi global yang mempengaruhi harga dan berdampak pada investasi migas.

"Regulasi juga masih ada kendala, termasuk pemanfataan lahan yang harus kerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," lanjutnya.

Menurut Djoko, pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan untuk menggenjot produksi, seperti open data untuk memudahkan calon investor mengakses data subsurface, permudahan skema lelang Wilayah Kerja (WK) dengan persyaratan yang dinilai tak memberatkan, percepatan POD, dan penerapan gross split.

Berdasar paparan kementerian, di 2010 produksi minyak berada di rata-rata 945 ribu barel per hari. Tapi produksi ini merosot di tahun berikutnya jadi 902 ribu barel per hari hingga akhirnya di 2017 menjadi 801 ribu barel per hari.

Saat ini, rata-rata produksi juga makin anjlok dan hanya berada di angka 773 ribu barel per hari. Sementara untuk gas, pernah mencapai 8857 MMSCFD di 2010 dan saat ini ada di rata-rata 7756 MMSCFD.
(gus) Next Article SKK Migas Paparkan Alasan Di Balik Rendahnya Produksi Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular