
Miris! Produksi Migas RI Dalam Lima Tahun Terus Menyusut

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi produksi migas dalam lima tahun terakhir terus mengalami penyusutan. Di tahun 2021 saja, realisasi produksi minyak pada 2021 rata-rata mencapai 660.000 barrel per hari (bopd) atau baru mencapai 93,6% dari target APBN yang sebesar 705.000 bopd.
Sementara realisasi produksi gas hingga akhir 2021 rata-rata mencapai 982 juta boepd naik dari tahun 2020 yang mencapai 975 juta boepd.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto membenarkan bahwa produksi migas pada tahun 2021 masih mengalami tekanan, sehingga produksinya berada di bawah yang ditargetkan.
Dwi menyampaikan bahwa terdapat beberapa proyek migas yang mengalami delay termasuk on streamnya. Hal itu menyebabkan terjadinya pengurangan capaian target produksi pada tahun 2021. Maka dari itu tahun depan SKK Migas menegaskan akan melakukan upaya optimalisasi kenaikan produksi melalui masifnya pengeboran.
"2022 kita berupaya dengan menaikkan target produksi. Produksi gas juga sudah mengalami posisi kenaikan, mudah-mudahan dengan semakin tumbuhnya industri gas bia terserap dengan baik," terang Dwi dalam Konfrensi Pers, Senin (17/1/2022).
Berikut serangkaian produksi minyak dalam lima tahun terakhir;
Produksi minyak (dalam BOPD)
2017: 801.000
2018: 771.000
2019: 746.000
2020: 706.000
2021: 660.000
2022: 703.000 (target)
Produksi Gas (Dalam juta BOEPD)
2017: 1.138
2018: 1.114
2019: 1.060
2020: 975
2021: 982
2022: 1.036 (target)
Dengan rangkaian produksi migas dalam lima tahun terakhir yang mengalami penurunan itu, Dwi Soetjipto berharap pada tahun 2022 aktivitas kegiatan produksi mengalami peningkatan berikut juga pengeborannya.
"Temuan sumur cadangan dari sumur eksplorasi yang kita dapatkan kita lihat sukses story di Indonesia masih cukup tinggi. penemuan dari sumur eksplorasi di Indonesia," tandas Dwi.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat, Ini 12 Proyek Yang Bakal 'Nyembur' Migas di Tahun 2022