Kideco-Arutmin Ajukan Tambahan Kuota Produksi Batu Bara

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
24 August 2018 19:07
26 perusahaan ajukan tambahan kuota produksi batu bara, sebanyak 25 juta ton.
Foto: Istimewa
Jakarta, CNBC Indonesia- Dua perusahaan batu bara ternama dipastikan sedang dalam proses mengajukan tambahan kuota ke pemerintah.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi menyebut dua perusahaan tersebut adalah PT Kideco Jaya Agung dan PT Arutmin Indonesia.



Agung memaparkan Kideco meminta tambahan 2 juta ton, PT Arutmin Indonesia 1,2 juta ton, dan selain itu ada juga PT Multi Harapan Utama sebanyak 2 juta ton. Sementara, perusahaan terbesar yang mengajukan porsi tambahan kuota adalah PT Borneo Indobara sebesar 3,8 juta ton.

Perusahaan ini masuk dalam 26 perusahaan lainnya yang total pengajuan tambahan kuotanya mencapai 25 juta ton.

Tahun ini, pemerintah menambah kuota ekspor sebanyak 100 juta ton. Tetapi dari 100 juta ton yang dialokasikan, baru 25 juta ton yang diproses untuk 26 perusahaan batu bara. "Perusahaan yang mengajukan ada 40, tetapi jadinya hanya 26 saja yang memenuhi syarat untuk menambah kuota produksi. Perusahaan yang bersangkutan harus memasukkan revisi usulan RKAB. Tidak ada batasan waktu, tergantung perusahaannya sendiri, tetapi lebih cepat baik," ujar Agung kepada media saat diijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

Dengan penambahan kuota ekspor ini, pemerintah berharap akan menambah devisa negara hingga US$ 1,5 miliar.

Agung mengatakan, pertimbangan penambahan hingga 100 juta ton tersebut didasarkan pada RKAB 2018 yang diajukan pada akhir 2017. Dalam RKAB tersebut, ada sejumlah perusahaan yang sudah mengajukan penambahan kuota, dan jika ditotal, jumlah kuota tambahan yang diminta mencapai 100 juta ton.


(gus) Next Article FOTO: Melihat Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Cilincing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular