
Ekspansi Bisnis, Indika Akan Tambah Dua Terminal BBM
Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 July 2018 10:52

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indika Energy Tbk (INDY) tengah mengkaji untuk menambah dua terminal penyimpanan bahan bakar (fuel storage) di luar wilayah Kalimantan di tahun depan. Pembangunan terminal ini merupakan salah satu bentuk ekspansi yang akan dilakukan perusahaan.
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid mengatakan perusahaan memulai penjajakan untuk fuel storage keduanya di tahun ini, setelahnya akan dilanjutkan untuk pengkajian pembangunan storage selanjutnya.
"Yang kedua di dalam studi, kapasitas jajaki, ada dua tempat. Bukan di Kalimantan. Lagi studi dulu. Step by step tidak akan lama, lagi studi kedua abis itu yang ketiga. Mungkin tahun depan dua itu akan kita announce (umumkan)," kata Arsjad di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Pengkajian pembangunan storage ini setelah di semester II ini perusahaan membangun storage di Kalimantan Timur. Untuk pembangunan tersebut perusahaan mengalokasikan dana sebesar US$100 juta dan diharapkan dapat beroperasi dalam 22-23 bulan ke depan.
Pendapatan 2018
Arsjad mengatakan bahwa pendapatan di 2018 akan tumbuh cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu mengingat di tahun ini perusahaan sudah akan memperoleh pendapatan konsolidasi penuh dari Kideco Jaya Agung.
"Tahun ini Kideco dampaknya akan besar sekali karena konsolidasinya besar," kata dia.
Menurut dia, Kideco akan menjadi penyumbang pendapatan terbesar untuk perusahaan, di samping juga sumbangan dari anak usaha lainnya seperti PT Petrosea Tbk (PTRO).
Dia menjelaskan bahwa laba hinga akhir tahun sudah tercermin dari laba yang diperoleh perusahaan hingga akhir Maret tahun ini. Perusahaan mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 114,74% pada kuarta I-2018 menjadi US$ 59,03 juta atau setara Rp 796,91 miliar.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid mengatakan perusahaan memulai penjajakan untuk fuel storage keduanya di tahun ini, setelahnya akan dilanjutkan untuk pengkajian pembangunan storage selanjutnya.
Pendapatan 2018
Arsjad mengatakan bahwa pendapatan di 2018 akan tumbuh cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu mengingat di tahun ini perusahaan sudah akan memperoleh pendapatan konsolidasi penuh dari Kideco Jaya Agung.
"Tahun ini Kideco dampaknya akan besar sekali karena konsolidasinya besar," kata dia.
Menurut dia, Kideco akan menjadi penyumbang pendapatan terbesar untuk perusahaan, di samping juga sumbangan dari anak usaha lainnya seperti PT Petrosea Tbk (PTRO).
Dia menjelaskan bahwa laba hinga akhir tahun sudah tercermin dari laba yang diperoleh perusahaan hingga akhir Maret tahun ini. Perusahaan mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 114,74% pada kuarta I-2018 menjadi US$ 59,03 juta atau setara Rp 796,91 miliar.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular