
Fokus Investor
Tingkatkan Sinergi, Emiten Semarak Lakukan Transaksi Afiliasi
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
04 July 2018 08:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 1,96% pada perdagangan Selasa, 3 Juli 2018 ke level 5.633,94. Nilai transaksi tercatat sebesar 7,21 triliun dengan volume sebanyak 8,16 miliar unit saham dari frekuensi perdagangan adalah 391.759 kali.
Di tengah anjloknya IHSG, sejumlah emiten tetap melakukan aksi korporasi. Aksi tersebut mulai dari pemberian pinjaman, penyuntikkan modal usaha sampai akuisisi perusahaan baru. Berikut aksi korporasi yang patut dilihat investor:
1. UNTR Beri Pinjaman ke Astra Sedaya
PT. United Tractors Tbk (UNTR) memberikan pinjaman kepada PT Astra Sedaya Finance (ASF) senilai Rp 200 miliar. Transaksi tersebut memiliki hubungan afiliasi dikarenakan kedua belah pihak merupakan anak usaha PT Astra International Tbk (ASII).
Pemberian pinjaman kepada ASF dinilai menguntungkan dibandingkan harus menyimpan dana kasnya di bann dengan rate deposit bank saat ini. Dana pinjaman tersebut rencananya akan digunakan oleh ASF untuk kebutuhan modal kerja.
2. BJBR Suntik BJB Syariah Rp 251 Miliar
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menyuntikkan modal senilai Rp 251,89 miliar kepada anak usahanya PT Bank BJB Syariah. Penambahan modal tersebut merupakan penyertaan modal lanjutan dari modal dasar Bank BJB Syariah sebesar Rp 2 triliun.
3. WSBP Peroleh Kontrak Baru Rp 2,97 Triliun
PT. Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memperoleh kontrak baru hingga Juni 2018 sebesar Rp 2,97 triliun. Dengan adanya nilai tersebut, total kontrak yang dikelola perseroan saat ini mencapai Rp 15,93 triliun.
Adapun kontrak baru tersebut berasal dari sejumlah proyek besar diantaranya proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, proyek tol Tebing Tinggi-Indrapura, proyek tol Kraksaan-Probolinggo, NCICD (National Capital Integrated Coastal Development) hingga proyek Rukan Golf Island.
4. GJTL Akuisisi Anak Usaha ADMG
PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) membeli 236,89 juta lembar saham atau setara dengan 92,9% saham milik PT Filamendo Sakti Polychem. PT. Filamendo Sakti Polychem merupakan anak usaha dari PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) yang bergerak sebagai produsen bahan baku industri ban. Saat ini GJTL memiliki sekitar 25,56% kepemilikan saham di ADMG.
5. PTRO Akuisisi Saham Kuala Pelabuhan Indonesia
PT Petrosea Tbk (PTRO) berencana mengakuisisi 380 ribu saham atau 95% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) dengan perkiraan nilai transaksi mencapai US$ 8,55 juta atau Rp 120,75 miliar.
KPI sendiri merupakan perseroan terbatas dengan unit bisnis di bidang operator pelabuhan hingga pelabuhan yang 95% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Indika Logistik & Support Services (ILSS) selaku penjual dalam transaksi tersebut.
6. HMSP Alihkan Usaha Rp 99,16 Miliar
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mengalihkan sebagian dari kegiatan usaha penyediaan jasa manajemen dan teknis kepada PT Philip Morris Sampoerna International Service Center (PMSISC), yang merupakan sister company dari perusahaan. Nilai transaksi pengalihan usaha tersebut mencapai Rp 99,16 miliar.
7. PGAS Akuisisi 51% Sahan Pertagas
PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) dengan memiliki 51% saham Pertagas, salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero).
Penggabungan dua entitas usaha tersebut mencapai US$2,4 miliar atau sekitar Rp 34,5 triliun. Dengan 51% saham Pertagas diintegrasikan dengan PGN, maka Price to Book Value (PBV) ada di level 1,9 kali dan Price to Earning Ratio (PER) dikisaran 16,-21 kali, dengan tolok ukur harga saham perusahaan di 2018.
(hps) Next Article BMRI Naikkan Suku Bunga, WSKT Terbitkan Obligasi
Di tengah anjloknya IHSG, sejumlah emiten tetap melakukan aksi korporasi. Aksi tersebut mulai dari pemberian pinjaman, penyuntikkan modal usaha sampai akuisisi perusahaan baru. Berikut aksi korporasi yang patut dilihat investor:
1. UNTR Beri Pinjaman ke Astra Sedaya
PT. United Tractors Tbk (UNTR) memberikan pinjaman kepada PT Astra Sedaya Finance (ASF) senilai Rp 200 miliar. Transaksi tersebut memiliki hubungan afiliasi dikarenakan kedua belah pihak merupakan anak usaha PT Astra International Tbk (ASII).
2. BJBR Suntik BJB Syariah Rp 251 Miliar
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menyuntikkan modal senilai Rp 251,89 miliar kepada anak usahanya PT Bank BJB Syariah. Penambahan modal tersebut merupakan penyertaan modal lanjutan dari modal dasar Bank BJB Syariah sebesar Rp 2 triliun.
3. WSBP Peroleh Kontrak Baru Rp 2,97 Triliun
PT. Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memperoleh kontrak baru hingga Juni 2018 sebesar Rp 2,97 triliun. Dengan adanya nilai tersebut, total kontrak yang dikelola perseroan saat ini mencapai Rp 15,93 triliun.
Adapun kontrak baru tersebut berasal dari sejumlah proyek besar diantaranya proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, proyek tol Tebing Tinggi-Indrapura, proyek tol Kraksaan-Probolinggo, NCICD (National Capital Integrated Coastal Development) hingga proyek Rukan Golf Island.
4. GJTL Akuisisi Anak Usaha ADMG
PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) membeli 236,89 juta lembar saham atau setara dengan 92,9% saham milik PT Filamendo Sakti Polychem. PT. Filamendo Sakti Polychem merupakan anak usaha dari PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) yang bergerak sebagai produsen bahan baku industri ban. Saat ini GJTL memiliki sekitar 25,56% kepemilikan saham di ADMG.
5. PTRO Akuisisi Saham Kuala Pelabuhan Indonesia
PT Petrosea Tbk (PTRO) berencana mengakuisisi 380 ribu saham atau 95% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) dengan perkiraan nilai transaksi mencapai US$ 8,55 juta atau Rp 120,75 miliar.
KPI sendiri merupakan perseroan terbatas dengan unit bisnis di bidang operator pelabuhan hingga pelabuhan yang 95% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Indika Logistik & Support Services (ILSS) selaku penjual dalam transaksi tersebut.
6. HMSP Alihkan Usaha Rp 99,16 Miliar
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mengalihkan sebagian dari kegiatan usaha penyediaan jasa manajemen dan teknis kepada PT Philip Morris Sampoerna International Service Center (PMSISC), yang merupakan sister company dari perusahaan. Nilai transaksi pengalihan usaha tersebut mencapai Rp 99,16 miliar.
7. PGAS Akuisisi 51% Sahan Pertagas
PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) dengan memiliki 51% saham Pertagas, salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero).
Penggabungan dua entitas usaha tersebut mencapai US$2,4 miliar atau sekitar Rp 34,5 triliun. Dengan 51% saham Pertagas diintegrasikan dengan PGN, maka Price to Book Value (PBV) ada di level 1,9 kali dan Price to Earning Ratio (PER) dikisaran 16,-21 kali, dengan tolok ukur harga saham perusahaan di 2018.
(hps) Next Article BMRI Naikkan Suku Bunga, WSKT Terbitkan Obligasi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular