
Fokus Investor
Ini Sejumlah Aksi Korporasi yang Patut Disimak
Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 June 2018 08:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah aksi korporasi yang diumumkan emiten kemarin bisa menjadi pertimbangan anda untuk berinvestasi saham hari ini. Informasi-informasi tersebut diharapkan bisa menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi, dengan memperhitungkan kembali pengaruhnya ke fundamental perusahaan.
Berikut ini sejumlah aksi korporasi yang layak disimak:
2. Bakal Punya Anak Usaha Baru, Ini Rencana Besar Bank BTN
Untuk bisa menjadi sebuah konglomerasi keuangan, BTN terus melanjutkan proses pembentukan anak usaha. Direktur BTN Mahelan Prabantarikso menjelaskan, pihaknya saat ini sedang menjajaki mitra strategis untuk membentuk perusahaan manajer investasi (MI). Selain itu, BTN sebenarnya juga ingin membentuk perusahaan multifinance dan anak usaha yang lain. Namun untuk perusahaan multifinance tampaknya belum meruncing pada pembentukan perusahaan.
2. Genjot Kredit, Bank Panin Terbitkan Surat Utang Rp 1,4 T
PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) menerbitkan obligasi dan obligasi subordinasi dengan total penerbitan sebesar Rp 1,402 triliun untuk menambah eksposur kredit. Terdiri dari obligasi yang akan diterbitkan sebanyak Rp 100 miliar dan obligasi subordinasi, akan diterbitkan sebanyak Rp 1,302 triliun.
3. Saratoga Dkk Serap Saham Rights Issue Merdeka Copper
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan melakukan penerbitan saham baru (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 594,93 juta saham dengan harga Rp 2.250 per saham dengan jumlah dana yang akan diterima sebanyak-banyaknya Rp 1,33 triliun. PT Mitra Daya Mustika (MDM), PT Trimitra Karya Jasa (TKJ), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Srivijaya Kapital (SK) selaku pemegang saham perseroan menyatakan akan melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang diterbitkan perseroan.
4. Duo Sumitomo Perang Tanding di BTPN
Dua pemegang saham asing asal Jepang di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) berbeda pandangan terhadap aksi korporasi penambahan modal dasar. Summit Global Capital Management menyatakan tidak setuju atas rencana penambahan modal dasar BTPN sementara Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) menyatakan setuju atas aksi korporasi ini. Adapun pihak perusahaan mengatakan rencana peningkatan modal dasar diperlukan untuk mengantisipasi penambahan modal pada masa depan. Pihak perusahaan tidak menampik bahwa penambahan modal juga bisa dilakukan pada saat merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI).
5. Sektor Telko Tertekan, Moody's Naikkan Rating XL Axiata
Lembaga pemeringkat Moody's Investor Service (Moody's) hari ini menaikkan peringkat PT XL Axiata Tbk (EXCL) dari sebelumnya Ba1 menjadi Baa3 dengan revisi prospek dari sebelumnya positif menjadi stabil. Ini merupakan pertama kali bagi Moody's menaikkan peringkat layak investasi menjadi layak investasi (investment grade).
6. Buana Lintas Lautan Rights Issue Target Dana Rp 351,85 M
PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) akan mengeksekusi rencana penerbitan saham baru (rights issue)-nya diharga Rp 140 per unit saham. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 2,51 miliar saham baru atau sekitar 51,51% dari total saham yang tercatat saat ini, dan waran sebanyak 837,75 juta, dengan demikian perusahaan akan memperoleh dana sebanyak-banyaknya Rp 351,85 miliar.
Perusahaan membidik untuk bisa memperoleh kontrak dari perusahaan migas milik asing. Di tahun ini tengah menargetkan bisa memperoleh kontrak dari Shell, Trafigura dan Vitol karena sudah tak bisa memperoleh kontrak dari Pertamina.
7. Rambah Usaha Alat Mekanis Multiguna, AUTO Dirikan Anak Usaha
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) melalui anak usahanya yaitu PT Ardendi Jaya Sentosa (AJS) dengan mitra usaha patungannya yaitu PT Kiat Inovasi Indonesia dan PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia mendirikan anak perusahaan baru dengan nama PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD). Nilai investasi pendirian anak usaha baru tersebut sebesar Rp 9,02 miliar yang dilakukan secara bertahap dan berkedudukan di Klaten, Jawa Tengah.
(hps/hps) Next Article BMRI Naikkan Suku Bunga, WSKT Terbitkan Obligasi
Berikut ini sejumlah aksi korporasi yang layak disimak:
1. Unilever Lepas Blue Band
PT Unilever Tbk (UNVR) resmi menjual lini bisnis spreads senilai Rp 2,92 triliun kepaa KRR, sebuah perusahaan investasi global. Aset bisnis tersebut mencakup aset tak berwujud, yaitu hak untuk mendistribusikan produk dengan merek dagang global Frytol, Blue Band Master dan Blue Band, serta merek dagang lokal Minyak Samin dan Blue Band Gold.
PT Unilever Tbk (UNVR) resmi menjual lini bisnis spreads senilai Rp 2,92 triliun kepaa KRR, sebuah perusahaan investasi global. Aset bisnis tersebut mencakup aset tak berwujud, yaitu hak untuk mendistribusikan produk dengan merek dagang global Frytol, Blue Band Master dan Blue Band, serta merek dagang lokal Minyak Samin dan Blue Band Gold.
2. Bakal Punya Anak Usaha Baru, Ini Rencana Besar Bank BTN
Untuk bisa menjadi sebuah konglomerasi keuangan, BTN terus melanjutkan proses pembentukan anak usaha. Direktur BTN Mahelan Prabantarikso menjelaskan, pihaknya saat ini sedang menjajaki mitra strategis untuk membentuk perusahaan manajer investasi (MI). Selain itu, BTN sebenarnya juga ingin membentuk perusahaan multifinance dan anak usaha yang lain. Namun untuk perusahaan multifinance tampaknya belum meruncing pada pembentukan perusahaan.
PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) menerbitkan obligasi dan obligasi subordinasi dengan total penerbitan sebesar Rp 1,402 triliun untuk menambah eksposur kredit. Terdiri dari obligasi yang akan diterbitkan sebanyak Rp 100 miliar dan obligasi subordinasi, akan diterbitkan sebanyak Rp 1,302 triliun.
3. Saratoga Dkk Serap Saham Rights Issue Merdeka Copper
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan melakukan penerbitan saham baru (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 594,93 juta saham dengan harga Rp 2.250 per saham dengan jumlah dana yang akan diterima sebanyak-banyaknya Rp 1,33 triliun. PT Mitra Daya Mustika (MDM), PT Trimitra Karya Jasa (TKJ), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Srivijaya Kapital (SK) selaku pemegang saham perseroan menyatakan akan melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang diterbitkan perseroan.
4. Duo Sumitomo Perang Tanding di BTPN
Dua pemegang saham asing asal Jepang di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) berbeda pandangan terhadap aksi korporasi penambahan modal dasar. Summit Global Capital Management menyatakan tidak setuju atas rencana penambahan modal dasar BTPN sementara Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) menyatakan setuju atas aksi korporasi ini. Adapun pihak perusahaan mengatakan rencana peningkatan modal dasar diperlukan untuk mengantisipasi penambahan modal pada masa depan. Pihak perusahaan tidak menampik bahwa penambahan modal juga bisa dilakukan pada saat merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI).
5. Sektor Telko Tertekan, Moody's Naikkan Rating XL Axiata
Lembaga pemeringkat Moody's Investor Service (Moody's) hari ini menaikkan peringkat PT XL Axiata Tbk (EXCL) dari sebelumnya Ba1 menjadi Baa3 dengan revisi prospek dari sebelumnya positif menjadi stabil. Ini merupakan pertama kali bagi Moody's menaikkan peringkat layak investasi menjadi layak investasi (investment grade).
6. Buana Lintas Lautan Rights Issue Target Dana Rp 351,85 M
PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) akan mengeksekusi rencana penerbitan saham baru (rights issue)-nya diharga Rp 140 per unit saham. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 2,51 miliar saham baru atau sekitar 51,51% dari total saham yang tercatat saat ini, dan waran sebanyak 837,75 juta, dengan demikian perusahaan akan memperoleh dana sebanyak-banyaknya Rp 351,85 miliar.
Perusahaan membidik untuk bisa memperoleh kontrak dari perusahaan migas milik asing. Di tahun ini tengah menargetkan bisa memperoleh kontrak dari Shell, Trafigura dan Vitol karena sudah tak bisa memperoleh kontrak dari Pertamina.
7. Rambah Usaha Alat Mekanis Multiguna, AUTO Dirikan Anak Usaha
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) melalui anak usahanya yaitu PT Ardendi Jaya Sentosa (AJS) dengan mitra usaha patungannya yaitu PT Kiat Inovasi Indonesia dan PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia mendirikan anak perusahaan baru dengan nama PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD). Nilai investasi pendirian anak usaha baru tersebut sebesar Rp 9,02 miliar yang dilakukan secara bertahap dan berkedudukan di Klaten, Jawa Tengah.
(hps/hps) Next Article BMRI Naikkan Suku Bunga, WSKT Terbitkan Obligasi
Most Popular