
WTO, Organisasi Inisiatif AS yang Trump Pandang Sebelah Mata
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
09 August 2018 13:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Memanasnya hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dengan beberapa negara mitra dagangnya beberapa waktu terakhir disebut merusak tatanan perdagangan dunia dan mengancam pertumbuhan ekonomi global.
Tindakan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan berbagai tarif impor tinggi terhadap beberapa barang yang masuk ke negaranya dikatakan banyak pihak sebagai langkah yang bertentangan dengan prinsip perdagangan bebas Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
AS tercatat menjadi anggota WTO sejak 1995 hingga saat ini meski Trump dikabarkan ingin menarik negaranya keluar dari organisasi itu.
Pada dasarnya, WTO adalah sebuah lembaga yang dimaksudkan untuk menyelesaikan perselisihan dagang internasional menggunakan sistem yang didasarkan pada aturan tertentu. Secara teoritis, organisasi ini ingin mengakhiri praktik perdagangan tidak adil dan menepis ancaman perang dagang, dikutip dari Business Insider hari Kamis (9/8/2018).
Organisasi ini berawal dari General Agreement on Trade and Tariffs (GATTs) dan kemudian secara resmi berdiri sebagai WTO di tahun 1995.
Dimulainya WTO pada tahun 1995 di Jenewa, Swiss, adalah akumulasi dari perjuangan 50 tahun oleh pemerintah AS untuk membangun dan mengamankan rezim perdagangan multilateral berbasis aturan.
Sebelum perang dunia kedua, kekuatan negara-negara Eropa memberlakukan larangan perdagangan yang keras terhadap negara-negara di luar kerajaan Eropa. Hambatan-hambatan itu yang sangat memukul eksportir AS.
Hal tersebut juga berkontribusi pada alasan Jepang yang berperang untuk mengukir "Wilayah Kemakmuran Bersama Asia Timur" dan Nazi Jerman yang menyerang ke arah timur untuk mendapatkan "ruang hidup", dikutip dari The Conversation.
GATTs pada tahun 1948 yang merupakan awal mula dari WTO, didesain untuk mencegah terulangnya keruntuhan perdagangan global pada tahun 1930-an yang memperburuk Great Depression serta menghilangkan akses pasar sebagai alasan untuk berperangperang.
Hasilnya terbukti sangat sukses. Ekspor negara sebagai bagian dari produk global melonjak dari di bawah 5% pada tahun 1948 menjadi lebih dari 30% saat ini.
Ini memungkinkan banyak negara tumbuh dengan pesat dan stabil.
WTO yang sekarang beranggotakan 164 negara yang berkontribusi terhadap 98% perdagangan dunia memiliki empat prinsip utama, yaitu tidak ada diskriminasi, timbal balik (reciprocity), transparansi, dan pengambilan keputusan melalui konsensus.
Cara kerja WTOWTO memfasilitasi negosiasi perdagangan di antara negara-negara anggota untuk membuka kembali pasar dan menyelesaikan perselisihan yang muncul.
Putaran negosiasi mengizinkan negara untuk mengambil keputusan besar terhadap liberalisasi perdagangan, yang menyeimbangkan konsesi dengan keuntungan.
Ketika perselisihan muncul, seperti bea masuk baja yang diputuskan Trump, panel yang tidak memihak akan mengadili dengan menggunakan aturan WTO dan mengizinkan negara-negara yang dirugikan untuk menjatuhkan sanksi kepada pelanggar.
AS adalah negara yang paling sering dan sukses melakukan ini, yang telah membantu menjaga pasar tetap terbuka bagi para eksportir Amerika.
(prm/prm) Next Article Dari Positif Jadi Kacau: Ketika RI Digugat AS Rp 5 T
Tindakan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan berbagai tarif impor tinggi terhadap beberapa barang yang masuk ke negaranya dikatakan banyak pihak sebagai langkah yang bertentangan dengan prinsip perdagangan bebas Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
AS tercatat menjadi anggota WTO sejak 1995 hingga saat ini meski Trump dikabarkan ingin menarik negaranya keluar dari organisasi itu.
Organisasi ini berawal dari General Agreement on Trade and Tariffs (GATTs) dan kemudian secara resmi berdiri sebagai WTO di tahun 1995.
Dimulainya WTO pada tahun 1995 di Jenewa, Swiss, adalah akumulasi dari perjuangan 50 tahun oleh pemerintah AS untuk membangun dan mengamankan rezim perdagangan multilateral berbasis aturan.
Sebelum perang dunia kedua, kekuatan negara-negara Eropa memberlakukan larangan perdagangan yang keras terhadap negara-negara di luar kerajaan Eropa. Hambatan-hambatan itu yang sangat memukul eksportir AS.
Hal tersebut juga berkontribusi pada alasan Jepang yang berperang untuk mengukir "Wilayah Kemakmuran Bersama Asia Timur" dan Nazi Jerman yang menyerang ke arah timur untuk mendapatkan "ruang hidup", dikutip dari The Conversation.
GATTs pada tahun 1948 yang merupakan awal mula dari WTO, didesain untuk mencegah terulangnya keruntuhan perdagangan global pada tahun 1930-an yang memperburuk Great Depression serta menghilangkan akses pasar sebagai alasan untuk berperangperang.
Hasilnya terbukti sangat sukses. Ekspor negara sebagai bagian dari produk global melonjak dari di bawah 5% pada tahun 1948 menjadi lebih dari 30% saat ini.
Ini memungkinkan banyak negara tumbuh dengan pesat dan stabil.
WTO yang sekarang beranggotakan 164 negara yang berkontribusi terhadap 98% perdagangan dunia memiliki empat prinsip utama, yaitu tidak ada diskriminasi, timbal balik (reciprocity), transparansi, dan pengambilan keputusan melalui konsensus.
Cara kerja WTO
Putaran negosiasi mengizinkan negara untuk mengambil keputusan besar terhadap liberalisasi perdagangan, yang menyeimbangkan konsesi dengan keuntungan.
Ketika perselisihan muncul, seperti bea masuk baja yang diputuskan Trump, panel yang tidak memihak akan mengadili dengan menggunakan aturan WTO dan mengizinkan negara-negara yang dirugikan untuk menjatuhkan sanksi kepada pelanggar.
AS adalah negara yang paling sering dan sukses melakukan ini, yang telah membantu menjaga pasar tetap terbuka bagi para eksportir Amerika.
(prm/prm) Next Article Dari Positif Jadi Kacau: Ketika RI Digugat AS Rp 5 T
Most Popular