Pahit, Tapi 4 Hal Ini Harus Dihadapi Rakyat Indonesia

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 August 2018 09:24
Langkah pemerintah dalam menghadapi 4 hal ini mendapat apresiasi.
Foto: REUTERS/Beawiharta
Jakarta, CNBC Indonesia - Rakyat Indonesia menjelang akhir pemerintahan Joko Widodo disebut-sebut tengah menghadapi 4 hal yang bisa dibilang tidak begitu mengenakkan.

Keempat hal yang harus dihadapi itu adalah nilai tukar rupiah yang terus meningkat, kenaikan harga barang, tingginya suku bunga, sampai perlambatan pertumbuhan ekonomi.

"Jadi siap-siap karena yang kita hadapi itu nilai tukar, harga barang, suku bunga yang tinggi, dan pertumbuhan yang melambat," ungkap mantan Menteri Keuangan Chatib Basri kepada CNBC Indonesia -

Chatib menjelaskan, masyarakat benar-benar harus memahami bahwa kondisi ini murni disebabkan oleh faktor global. Pemerintah maupun regulator terkait, pun harus menjelaskan secara rinci mengenai hal ini.

Misalnya, seperti pelemahan nilai tukar yang sepanjang tahun berjalan depresiasinya sudah di kisaran 6%. Ketika rupiah melemah, maka sebagian industri yang berbasis impor harus kena getahnya.



"Mesti diantisipasi dampaknya kepada kenaikan harga. Sekarang belum terlalu besar, karena orang masih jual barang impor 3 bulan lalu. Ketika stok 3 bulan itu habis, dia harus beli lagi. Ini akan pengaruh ke inflasi,"

"Ada kenaikan harga dan ujungnya pada daya beli. Pada saat yang sama, interest rate naik dan dia akan hit produksi," jelas Chatib.

"Kalau dikombinasikan, impor ditahan, dia tidak bisa pinjem ke bank, dan bisa tidak ada bahan baku, dan stop produksi. Orang-orang akan pegang cash. Dan kalau itu terjadi, ekonomi bisa stagnan," tegasnya.

Namun, Chatib tetap mengapresiasi langkah-langkah kebijakan yang ditempuh dari sisi fiskal maupun moneter. Jika tidak dilakukan, bukan tidak mungkin kondisinya akan semakin parah dari saat ini.

"Harus diakui, apa yang dilakukan pemerintah dan BI sudah membuat efek itu terbatas. Bunga acuan dinaikkan, fiskal dapat dijaga, primary deficit surplus, dan exchange rate bisa dijaga," tegasnya.
(ray/ray) Next Article Chatib Basri: PSBB Tak Bisa Lama-lama, Bahaya Pengangguran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular