Bisnis Lesu, Produsen Barbie PHK 2.200 Karyawan

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
26 July 2018 11:44
Produsen Barbie, Mattel, memecat ribuan karyawannya akibat penjualan yang lesu.
Foto: REUTERS/Stephanie Keith/File Photo
New York, CNBC Indonesia - Mattel, produsen mainan asal Amerika Serikat (AS) yang bisnisnya merosot, pada hari Rabu (25/7/2018) mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.200 karyawan setelah kembali melaporkan penurunan tajam di kuartal kedua. Imbasnya, harga saham pun turun drastis.

Mattel yang merupakan produsen Barbie, Hot Wheels, dan mainan lainnya mengatakan PHK tersebut akan berdampak ke 20% karyawan non-manufaktur global, demikian dilansir dari AFP. Mattel sendiri memiliki 35.000 karyawan di akhir tahun 2017.


Selain itu, perusahaan juga berencana untuk menjual lokasi manufakturnya di Meksiko.

"Mattel adalah sebuah perusahaan dengan potensi luar biasa. Kami melihat banyak peluang, tetapi ada perbedaan besar antara kinerja keuangan kami selama beberapa tahun terakhir dan di mana perusahaan seharusnya berada," kata Direktur Eksekutif Ynon Kreiz. "Menimbang hal tersebut, kami sedang ada dalam perubahan kinerja."

Mattel melaporkan kerugian sebesar US$240,9 juta (Rp 3,4 miliar) pada kuartal kedua, melonjak dari kerugian US$56,1 juta dari setahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Sementara, pendapatan anjlok 13,7% menjadi US$840,7 juta. Hasil tersebut adalah dampak dari kebangkrutan dan likuidasi raksasa ritel mainan Toys "R" Us.

Merek Mattel memiliki kinerja beragam pada kuartal kedua. Penjualan mainan Barbie dan Hot Wheels tercatat naik, tetapi pendapatan dari mainan American Girl dan Fisher Price/Thomas & Friends turun.

Harga saham pun perusahaan tersungkur 9,2% ke US$14,80 dalam perdagangan post-trading.
(prm) Next Article Menperin Dorong Industri Mainan Jadi Andalan Ekspor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular