Video Game Untung Besar, Produsen Barbie Rugi Rp 3 Triliun

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
06 May 2020 11:20
Batik Barbie
Foto: Industri Mainan Berpotensi Jadi Andalan Ekspor Indonesia (CNBC Indonesia/Arina Yulistara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen Barbie dan Thomas & Friends, yaitu Mattel asal Amerika Serikat (AS) melaporkan rugi besar sepanjang kuartal I-2020. Pandemi virus corona (COVID-19) disebut sebagai penyebabnya.

Tampaknya orang lebih suka memainkan video games ketimbang membeli mainan seperti Barbie. Di Amerika Serikat (AS), sepanjang Maret 2020, jumlah pembelian video game mencapai US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 24 triliun. Nilai ini naik 35% dibandingkan bulan yang sama di 2019 lalu.

Dilansir dari AFP, Rabu (6/5/2020), disebutkan Mattel mengalami kerugian US$ 210,7 juta atau sekitar Rp 3 triliun pada periode tersebut. Sementara pendapatannya turun 13,8% menjadi US$ 594,1 juta.

Mattel menyatakan, pihaknya mengalami gangguan produksi dari China, yang ekonominya berhenti akibat pandemi COVID-19.


Penjualan mainan Hot Wheels yang diproduksi Mattel naik hanya 1% pada Maret 2020. Sementara hampir semua produk mainan utama Mattel turun. Untuk boneka Barbie dan American Girl tercatat turun 11% pada periode tersebut.

Di AS, penjualan video games laris manis karena banyak orang yang berada di rumah sepanjang pandemi.


Produsen video game untung besar karena banyaknya orang yang tinggal di rumah selama pandemi virus corona (Covid-19) terjadi. Activision, produsen video game asal AS mengakuinya.

Activision, produsen game 'Call of Duty: Warzone' untuk US$ 505 juta atau sekitar Rp 7,5 triliun dalam 3 bulan pertama di 2020 ini. Pendapatannya mencapai US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 27 triliun pada periode kuartal I-2020 tersebut.

[Gambas:Video CNBC]




(wed/wed) Next Article Waduh! Benarkah Pabrik Barbie-Hot Wheels di Jababeka Tutup?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular