
Proposal Lengkap, Pertamina-Chevron Siap Diadu di Blok Rokan
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
25 July 2018 19:12

Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, PT Pertamina (Persero) sudah memasukkan proposal lengkap terkait usulan pengelolaan blok Rokan yang akan habis kontraknya pada 2021 mendatang.
"Pertamina sudah resmi masukkan proposal blok Rokan yang lengkap," tutur Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Lebih lanjut, Arcandra menerangkan, alasan Pertamina belum menyertakan nilai komersial dan bonus tanda tangan tersebut lebih disebabkan karena adanya internal proses yang cukup panjang.
"Bukan lupa, tapi tidak memasukkan karena ada internal proses, jadi harus minta persetujuan dulu ke komisaris dan lainnya," ujar Wakil Komisaris Utama Pertamina ini.
Sebelumnya, Arcandra pun telah memberikan tenggat sepanjang minggu ini bagi PT Pertamina (Persero) untuk melengkapi proposal penawaran pengelolaan Blok Rokan. Pasalnya, proposal yang diajukan oleh perusahaan migas pelat merah tersebut sempat dikembalikan karena tidak lengkap.
Sehingga, dengan dimasukkannya proposal Pertamina dan Chevron, maka pembahasan untuk penentuan nasib pengelolaan Blok Rokan dan siapa pemenang operatornya pun sudah bisa dimulai.
"Malam ini kami rapat, ini sedang kami evaluasi proposalnya. Mudah-mudahan minggu depan sudah keluar hasilnya," pungkas Arcandra.
Akhirnya nilai investasi yang diajukan Chevron untuk bisa melanjutkan pengelolaan blok Rokan terungkap ke publik. Perusahaan migas asal Amerika ini disebut siap investasi hingga US$55 miliar atau setara Rp 792 triliun jika terpilih lagi untuk mengelola blok yang ada di Riau tersebut.
Hal itu diungkap oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan. "Dia (Chevron) mau investasi pertama US$33 miliar dan kedua US$55 miliar," kata Luhut saat dijumpai di kantornya, Selasa (24/7/2018).
Merinci soal janji investasi yang disiapkan Chevron, Luhut memaparkan bahwa investasi tersebut terdiri dari dua tahap. Pertama yakni untuk produksi total hingga 500 juta barel, nilai investasi yang dikucurkan senilai US$ 33 miliar. Masuk ke fase kedua, dengan produksi total 700 juta barel diperkirakan investasi bisa mencapai hingga US$ 55 miliar. "Ini untuk 20 tahun," katanya.
(gus) Next Article Geser Chevron, Pertamina Bongkar Pipa-pipa Tua Blok Rokan
"Pertamina sudah resmi masukkan proposal blok Rokan yang lengkap," tutur Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
"Bukan lupa, tapi tidak memasukkan karena ada internal proses, jadi harus minta persetujuan dulu ke komisaris dan lainnya," ujar Wakil Komisaris Utama Pertamina ini.
Sebelumnya, Arcandra pun telah memberikan tenggat sepanjang minggu ini bagi PT Pertamina (Persero) untuk melengkapi proposal penawaran pengelolaan Blok Rokan. Pasalnya, proposal yang diajukan oleh perusahaan migas pelat merah tersebut sempat dikembalikan karena tidak lengkap.
Sehingga, dengan dimasukkannya proposal Pertamina dan Chevron, maka pembahasan untuk penentuan nasib pengelolaan Blok Rokan dan siapa pemenang operatornya pun sudah bisa dimulai.
"Malam ini kami rapat, ini sedang kami evaluasi proposalnya. Mudah-mudahan minggu depan sudah keluar hasilnya," pungkas Arcandra.
Akhirnya nilai investasi yang diajukan Chevron untuk bisa melanjutkan pengelolaan blok Rokan terungkap ke publik. Perusahaan migas asal Amerika ini disebut siap investasi hingga US$55 miliar atau setara Rp 792 triliun jika terpilih lagi untuk mengelola blok yang ada di Riau tersebut.
Hal itu diungkap oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan. "Dia (Chevron) mau investasi pertama US$33 miliar dan kedua US$55 miliar," kata Luhut saat dijumpai di kantornya, Selasa (24/7/2018).
Merinci soal janji investasi yang disiapkan Chevron, Luhut memaparkan bahwa investasi tersebut terdiri dari dua tahap. Pertama yakni untuk produksi total hingga 500 juta barel, nilai investasi yang dikucurkan senilai US$ 33 miliar. Masuk ke fase kedua, dengan produksi total 700 juta barel diperkirakan investasi bisa mencapai hingga US$ 55 miliar. "Ini untuk 20 tahun," katanya.
(gus) Next Article Geser Chevron, Pertamina Bongkar Pipa-pipa Tua Blok Rokan
Most Popular