
Internasional
Korut Mulai Bongkar Fasilitas Senjata Nuklir
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
24 July 2018 14:41

Jenny Town selaku Editor Pelaksana di 38 North mengatakan apa yang dilakukan di Sohae bisa menjadi langkah penting untuk membuat negosiasi terus berjalan.
"Ini bisa [dan sangat bisa] berarti Korut juga mau melupakan peluncuran satelit untuk saat ini, begitu juga dengan uji coba nuklir dan misil. Perbedaan ini telah menggagalkan diplomasi di masa lalu," katanya.
Secara terpisah di hari Selasa, Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan pihaknya merencanakan "pengurangan uji coba beberapa pasukan pos penjaga dan peralatan" di sepanjang Zona Demiliterisasi (Demilitarized Zone/DMZ) yang dijaga ketat dan memisahkan Korut dan Korsel.
Kim Jong Un dan Presiden Korsel Moon Jae-in sepakat dalam pertemuan di bulan April untuk mengurangi tensi di sepanjang perbatasan dengan mengubah DMZ menjadi "zona damai".
Pejabat senior AS pada hari Jumat (20/7/2018) mengimbau Kim agar menepati janjinya untuk melepaskan senjata nuklirnya. AS juga mengatakan dunia, termasuk China dan Rusia, harus terus menerapkan sanksi ke Pyongyang sampai janji itu terpenuhi.
Kementerian Luar Negeri AS menerbitkan sebuah laporan di hari Senin, bersamaan dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri, yang memperingatkan para pebisnis tentang taktik penghindaran sanksi Korut.
Laporan tersebut mengatakan mereka harus "menerapkan kebijakan uji kelayakan, prosedur, dan kontrol internal yang efektif untuk memastikan pemenuhan persyaratan hukum yang berlaku di seluruh rantai pasokan".
Trump menampik "Kabar Bohong" bahwa dia marah karena perkembangan dengan Korut tidak berjalan cukup cepat.
"Salah, sangat senang!" katanya di Twitter hari Senin.
"Tidak ada roket yang diluncurkan Korut dalam sembilan bulan. Sama halnya dengan Uji Coba Nuklir. Jepang senang, seluruh Asia senang," katanya.
Pemberitaan di The Washington Post pada akhir pekan mengatakan, meski Trump memberi penilaian positif terhadap perkembangan dengan Korut, dia meluapkan kemarahan kepada para ajudannya atas perkembangan yang kurang cepat.
Pekan lalu Trump berkata "tidak buru-buru" dan "tidak ada batasan waktu" untuk negosiasi denuklirisasi.
Direktur Intelijen Nasional AS Dan Coats pada hari Kamis (19/7/2018) mengatakan secara teknis mungkin saja Korut menghapus program senjata nuklir dalam setahun, tetapi menambahkan hal itu kemungkinan tidak terjadi. (prm)
"Ini bisa [dan sangat bisa] berarti Korut juga mau melupakan peluncuran satelit untuk saat ini, begitu juga dengan uji coba nuklir dan misil. Perbedaan ini telah menggagalkan diplomasi di masa lalu," katanya.
Secara terpisah di hari Selasa, Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan pihaknya merencanakan "pengurangan uji coba beberapa pasukan pos penjaga dan peralatan" di sepanjang Zona Demiliterisasi (Demilitarized Zone/DMZ) yang dijaga ketat dan memisahkan Korut dan Korsel.
Pejabat senior AS pada hari Jumat (20/7/2018) mengimbau Kim agar menepati janjinya untuk melepaskan senjata nuklirnya. AS juga mengatakan dunia, termasuk China dan Rusia, harus terus menerapkan sanksi ke Pyongyang sampai janji itu terpenuhi.
Kementerian Luar Negeri AS menerbitkan sebuah laporan di hari Senin, bersamaan dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri, yang memperingatkan para pebisnis tentang taktik penghindaran sanksi Korut.
Laporan tersebut mengatakan mereka harus "menerapkan kebijakan uji kelayakan, prosedur, dan kontrol internal yang efektif untuk memastikan pemenuhan persyaratan hukum yang berlaku di seluruh rantai pasokan".
Trump menampik "Kabar Bohong" bahwa dia marah karena perkembangan dengan Korut tidak berjalan cukup cepat.
"Salah, sangat senang!" katanya di Twitter hari Senin.
"Tidak ada roket yang diluncurkan Korut dalam sembilan bulan. Sama halnya dengan Uji Coba Nuklir. Jepang senang, seluruh Asia senang," katanya.
Pemberitaan di The Washington Post pada akhir pekan mengatakan, meski Trump memberi penilaian positif terhadap perkembangan dengan Korut, dia meluapkan kemarahan kepada para ajudannya atas perkembangan yang kurang cepat.
Pekan lalu Trump berkata "tidak buru-buru" dan "tidak ada batasan waktu" untuk negosiasi denuklirisasi.
Direktur Intelijen Nasional AS Dan Coats pada hari Kamis (19/7/2018) mengatakan secara teknis mungkin saja Korut menghapus program senjata nuklir dalam setahun, tetapi menambahkan hal itu kemungkinan tidak terjadi. (prm)
Pages
Most Popular