Internasional
Pompeo Akan Kunjungi Korea Utara untuk Pastikan Denuklirisasi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 July 2018 14:30

Washington, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo akan berangkat ke Korea Utara pada hari Kamis (5/7/2018) untuk mengupayakan kesepakatan mengenai rencana denuklirisasi negara itu, meskipun ada keraguan tentang kesediaan Pyongyang untuk meninggalkan program senjata yang mengancam AS dan sekutunya tersebut.
Saat mengumumkan rencana perjalanan Pompeo pada hari Senin, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan Amerika Serikat "terus membuat kemajuan" dalam pembicaraan dengan Korea Utara. Dia menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal laporan-laporan media terbaru tentang penilaian intelijen yang mengatakan bahwa Korea Utara telah mengembangkan kemampuan persenjataannya.
Departemen Luar Negeri mengatakan Pompeo akan berangkat pada hari Sabtu dari Pyongyang ke Tokyo, di mana ia akan membahas denuklirisasi Korea Utara dengan para pemimpin Jepang dan Korea Selatan.
Ini akan menjadi kunjungan pertama Pompeo ke Korea Utara sejak pertemuan 12 Juni di Singapura antara Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un, di mana pemimpin Korea Utara setuju untuk 'bekerja menuju denuklirisasi Semenanjung Korea'.
Namun, pernyataan bersama pertemuan itu tidak memberikan rincian tentang bagaimana atau kapan Pyongyang akan menyerahkan senjata-senjatanya. Pejabat AS telah berusaha menyempurnakan rincian untuk menghasilkan kesepakatan yang mungkin sesuai dengan penggambaran antusias Trump tentang hasilnya.
Tujuan AS tetap "denuklirisasi penuh (Korea Utara) yang diverifikasi, sebagaimana disetujui oleh Kim di Singapura," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, dilansir dari Reuters.
Delegasi AS yang dipimpin oleh duta besar AS untuk Filipina, Sung Kim, bertemu dengan pejabat Korea Utara di Panmunjom di perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan pada hari Minggu lalu untuk membahas langkah-langkah selanjutnya dalam pelaksanaan deklarasi pertemuan, kata Departemen Luar Negeri.
"Pertemuan kami kemarin berlangsung baik dan ... menteri luar negeri akan ada di sana akhir pekan ini untuk melanjutkan diskusi-diskusi itu," kata Sanders saat press briefing di Gedung Putih.
Sanders memperkuat komentar yang dibuat pada hari Minggu oleh penasihat keamanan nasional Gedung Putih, John Bolton, yang mengatakan dia yakin sebagian besar program senjata Korea Utara dapat dibongkar dalam waktu satu tahun "jika mereka memiliki keputusan strategis yang sudah dibuat untuk melakukan itu".
"Sekarang ada momentum besar untuk perubahan positif dan kami bergerak bersama untuk negosiasi lebih lanjut," kata Sanders.
Namun, beberapa ahli memperdebatkan kerangka waktu Bolton yang optimistis untuk menonaktifkan senjata Korea Utara, bahkan jika Korea Utara bersedia untuk menyetujui langkah tersebut, di tengah berbagai laporan yang menunjukkan hal yang sebaliknya.
Saat mengumumkan rencana perjalanan Pompeo pada hari Senin, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan Amerika Serikat "terus membuat kemajuan" dalam pembicaraan dengan Korea Utara. Dia menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal laporan-laporan media terbaru tentang penilaian intelijen yang mengatakan bahwa Korea Utara telah mengembangkan kemampuan persenjataannya.
Departemen Luar Negeri mengatakan Pompeo akan berangkat pada hari Sabtu dari Pyongyang ke Tokyo, di mana ia akan membahas denuklirisasi Korea Utara dengan para pemimpin Jepang dan Korea Selatan.
Namun, pernyataan bersama pertemuan itu tidak memberikan rincian tentang bagaimana atau kapan Pyongyang akan menyerahkan senjata-senjatanya. Pejabat AS telah berusaha menyempurnakan rincian untuk menghasilkan kesepakatan yang mungkin sesuai dengan penggambaran antusias Trump tentang hasilnya.
Tujuan AS tetap "denuklirisasi penuh (Korea Utara) yang diverifikasi, sebagaimana disetujui oleh Kim di Singapura," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, dilansir dari Reuters.
Delegasi AS yang dipimpin oleh duta besar AS untuk Filipina, Sung Kim, bertemu dengan pejabat Korea Utara di Panmunjom di perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan pada hari Minggu lalu untuk membahas langkah-langkah selanjutnya dalam pelaksanaan deklarasi pertemuan, kata Departemen Luar Negeri.
"Pertemuan kami kemarin berlangsung baik dan ... menteri luar negeri akan ada di sana akhir pekan ini untuk melanjutkan diskusi-diskusi itu," kata Sanders saat press briefing di Gedung Putih.
Sanders memperkuat komentar yang dibuat pada hari Minggu oleh penasihat keamanan nasional Gedung Putih, John Bolton, yang mengatakan dia yakin sebagian besar program senjata Korea Utara dapat dibongkar dalam waktu satu tahun "jika mereka memiliki keputusan strategis yang sudah dibuat untuk melakukan itu".
"Sekarang ada momentum besar untuk perubahan positif dan kami bergerak bersama untuk negosiasi lebih lanjut," kata Sanders.
Namun, beberapa ahli memperdebatkan kerangka waktu Bolton yang optimistis untuk menonaktifkan senjata Korea Utara, bahkan jika Korea Utara bersedia untuk menyetujui langkah tersebut, di tengah berbagai laporan yang menunjukkan hal yang sebaliknya.
Next Page
Laporan intelijen
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular