Internasional
Upayakan Denuklirisasi Penuh, Ini Isi Perjanjian Trump-Kim
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
12 June 2018 15:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un pada hari Selasa (12/6/2018) menandatangani sebuah perjanjian untuk bekerja sama terkait denuklirisasi seutuhnya dan "rezim perdamaian" abadi di Semenanjung Korea.
Dokumen yang disebut Trump "sangat komprehensif" itu menyatakan kedua belah pihak berkomitmen untuk menyelenggarakan negosiasi lanjutan dan bekerja sama untuk membangun relasi bilateral.
Ketika ditanya apakah kesepakatan itu berarti denuklirisasi Korut, Trump berkata "kami memulai proses itu sangat cepat - sangat, sangat cepat".
Melansir CNBC International, sebuah foto yang menampilkan dokumen itu menunjukkan bahwa kedua pemimpin menyepakati empat poin berikut ini.
1. Amerika Serikat dan Korea Utara berkomitmen untuk membentuk relasi AS-Korut yang baru sesuai dengan keinginan rakyat kedua negara untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Amerika Serikat dan Korea Utara akan menyatukan upaya mereka demi membangun rezim perdamaian yang stabil dan abadi di Semenanjung Korea.
3. Menegaskan kembali Deklarasi Panmunjom tertanggal 27 April 2018, Korut berkomitmen untuk mengupayakan denuklirisasi seutuhnya di Semenanjung Korea.
4. Amerika Serikat dan Korea Utara berkomitmen untuk memulihkan tahanan perang (POW/MIA) yang masih hidup, termasuk segera memulangkan mereka yang sudah teridentifikasi.
"Menurut saya seluruh hubungan kami dengan Korea Utara dan Semenanjung Korea akan menjadi sangat berbeda dari dulu. Kami sama-sama ingin melakukan sesuatu, kami sama-sama akan melakukan sesuatu, dan kami membangun ikatan yang sangat spesial," kata Trump di acara penandatanganan. "Ini akan mengarah ke lebih, lebih dan lebih banyak lagi."
Setelah menandatangani dokumen itu, Trump mengumumkan kepada para awak media yang meliput pertemuan itu bahwa Kim "sangat berharga, negosiator yang sangat cerdas".
"Kami menjalani hari yang luar biasa dan kami belajar banyak tentang satu sama lain serta negara kami," kata Trump, sembari berdiri bersisihan dengan diktator Korut. "Saya menyadari dia adalah pria yang sangat berbakat. Saya juga memahami dia sangat mencintai negaranya."
Pertemuan itu dimulai dengan kedua pemimpin negara berjabat tangan dan berfoto bersama, kemudian berjalan ke ruangan lain di mana mereka duduk dan memberi penyataan singkat kepada para jurnalis.
"Kami akan melakukan diskusi yang luar biasa dan, menurut saya, kesuksesan besar. Ini akan sangat sukses, dan itu kehormatan untuk saya," kata Trump. "Kami akan memiliki relasi yang luar biasa - saya tidak meragukannya."
Sementara itu Kim berkata, "Tidak mudah untuk sampai di sini. Masa lalu menjadi belenggu di kaki kami, dan prasangka serta praktik lama menjadi hambatan kami untuk berjalan maju. Namun, kami mengatasi semuanya, dan kami di sini sekarang," menurut terjemahan yang disediakan oleh Gedung Putih.
Trump merespons pernyataan Kim dengan berkata, "Betul."
Setelah mengutarakan pernyataan tersebut, kedua pemimpin pun melakukan pertemuan tatap muka yang hanya dihadiri oleh satu pengalih bahasa.
Kemudian, mereka bersama-sama muncul di balkon untuk menyapa wartawan sebentar sebelum berjalan ke lokasi pertemuan bilateral yang lebih besar. Dengan anggota delegasi yang duduk di seberang meja, Trump kembali menyampaikan pesan ke Kim.
"Pak Pemimpin, sebuah kehormatan untuk bisa bersama dengan Anda, dan saya tahu kita akan meraih kesuksesan besar bersama-sama dan kita akan memecahkan sebuah masalah besar. Sebuah dilema besar yang sampai sekarang masih belum bisa dipecahkan, dan dengan bekerjasama kita akan mengatasinya," kata Trump sebelum kembali berjabat tangan dengan Kim.
Setelah mendengar respons dari Kim, Trump menambahkan, "Kita akan memecahkannya, kita akan sukses, dan saya menanti untuk bekerjasama dengan Anda. Ini akan beres."
Kedua pria itu kemudian meninggalkan lokasi pertemuan bersama-sama, dan Trump berbicara ke media.
"Luar biasa. Kami menjalankan pertemuan yang sangat fantastis, banyak sekali perkembangan, sangat sangat positif. Menurut saya lebih baik daripada prediksi siapapun - di atas batas, sangat baik," katanya.
(prm) Next Article Kim Jong Un Siap Balas Negara yang Hukum Korea Utara
Dokumen yang disebut Trump "sangat komprehensif" itu menyatakan kedua belah pihak berkomitmen untuk menyelenggarakan negosiasi lanjutan dan bekerja sama untuk membangun relasi bilateral.
Ketika ditanya apakah kesepakatan itu berarti denuklirisasi Korut, Trump berkata "kami memulai proses itu sangat cepat - sangat, sangat cepat".
1. Amerika Serikat dan Korea Utara berkomitmen untuk membentuk relasi AS-Korut yang baru sesuai dengan keinginan rakyat kedua negara untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Amerika Serikat dan Korea Utara akan menyatukan upaya mereka demi membangun rezim perdamaian yang stabil dan abadi di Semenanjung Korea.
3. Menegaskan kembali Deklarasi Panmunjom tertanggal 27 April 2018, Korut berkomitmen untuk mengupayakan denuklirisasi seutuhnya di Semenanjung Korea.
4. Amerika Serikat dan Korea Utara berkomitmen untuk memulihkan tahanan perang (POW/MIA) yang masih hidup, termasuk segera memulangkan mereka yang sudah teridentifikasi.
"Menurut saya seluruh hubungan kami dengan Korea Utara dan Semenanjung Korea akan menjadi sangat berbeda dari dulu. Kami sama-sama ingin melakukan sesuatu, kami sama-sama akan melakukan sesuatu, dan kami membangun ikatan yang sangat spesial," kata Trump di acara penandatanganan. "Ini akan mengarah ke lebih, lebih dan lebih banyak lagi."
Setelah menandatangani dokumen itu, Trump mengumumkan kepada para awak media yang meliput pertemuan itu bahwa Kim "sangat berharga, negosiator yang sangat cerdas".
"Kami menjalani hari yang luar biasa dan kami belajar banyak tentang satu sama lain serta negara kami," kata Trump, sembari berdiri bersisihan dengan diktator Korut. "Saya menyadari dia adalah pria yang sangat berbakat. Saya juga memahami dia sangat mencintai negaranya."
Pertemuan itu dimulai dengan kedua pemimpin negara berjabat tangan dan berfoto bersama, kemudian berjalan ke ruangan lain di mana mereka duduk dan memberi penyataan singkat kepada para jurnalis.
"Kami akan melakukan diskusi yang luar biasa dan, menurut saya, kesuksesan besar. Ini akan sangat sukses, dan itu kehormatan untuk saya," kata Trump. "Kami akan memiliki relasi yang luar biasa - saya tidak meragukannya."
Sementara itu Kim berkata, "Tidak mudah untuk sampai di sini. Masa lalu menjadi belenggu di kaki kami, dan prasangka serta praktik lama menjadi hambatan kami untuk berjalan maju. Namun, kami mengatasi semuanya, dan kami di sini sekarang," menurut terjemahan yang disediakan oleh Gedung Putih.
Trump merespons pernyataan Kim dengan berkata, "Betul."
Setelah mengutarakan pernyataan tersebut, kedua pemimpin pun melakukan pertemuan tatap muka yang hanya dihadiri oleh satu pengalih bahasa.
Kemudian, mereka bersama-sama muncul di balkon untuk menyapa wartawan sebentar sebelum berjalan ke lokasi pertemuan bilateral yang lebih besar. Dengan anggota delegasi yang duduk di seberang meja, Trump kembali menyampaikan pesan ke Kim.
"Pak Pemimpin, sebuah kehormatan untuk bisa bersama dengan Anda, dan saya tahu kita akan meraih kesuksesan besar bersama-sama dan kita akan memecahkan sebuah masalah besar. Sebuah dilema besar yang sampai sekarang masih belum bisa dipecahkan, dan dengan bekerjasama kita akan mengatasinya," kata Trump sebelum kembali berjabat tangan dengan Kim.
Setelah mendengar respons dari Kim, Trump menambahkan, "Kita akan memecahkannya, kita akan sukses, dan saya menanti untuk bekerjasama dengan Anda. Ini akan beres."
Kedua pria itu kemudian meninggalkan lokasi pertemuan bersama-sama, dan Trump berbicara ke media.
"Luar biasa. Kami menjalankan pertemuan yang sangat fantastis, banyak sekali perkembangan, sangat sangat positif. Menurut saya lebih baik daripada prediksi siapapun - di atas batas, sangat baik," katanya.
(prm) Next Article Kim Jong Un Siap Balas Negara yang Hukum Korea Utara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular