Internasional

Menlu: Korea Utara Memahami Konsep 'Denuklirisasi Penuh' AS

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
28 June 2018 16:00
Donald Trump dikritik karena kesepakatannya dengan Kim Jong Un soal denuklirisasi tidak detail.
Foto: REUTERS/Yuri Gripas (L) & KCNA handout via Reuters & Kevin Lamarque (R)
Washington, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo pada hari Rabu (27/6/2018) mengatakan ia yakin Korea Utara memahami ruang lingkup keinginan AS atas denuklirisasi penuh yang disepakati kedua negara setelah pertemuan puncak Presiden Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

"Kami sudah cukup jelas dalam percakapan kami tentang apa yang kami maksud ketika kami mengatakan denuklirisasi penuh," kata Pompeo pada sidang subkomite Senat membahas alokasi dana untuk Departemen Luar Negeri, Reuters melaporkan.

Trump telah menerima kritik dari para analis keamanan nasional atas kesepakatan yang ia buat setelah pertemuan 12 Juni dengan Kim. Kesepakatan itu memiliki sedikit rincian tentang bagaimana Pyongyang akan menyerahkan senjata nuklir dan rudal balistiknya.

Pompeo mengatakan dia akan memimpin pembicaraan dengan Pyongyang, tetapi menolak untuk membahas rinciannya. "Mereka memantau sidang ini," katanya.


Meskipun Trump pekan lalu mengatakan Korea Utara sedang dalam proses mengembalikan sisa-sisa pasukan AS yang hilang dari Perang Korea 1950-1953, namun Pompeo mengatakan belum ada yang diserahkan ke Amerika Serikat. Pompeo optimistis Amerika Serikat akan mulai menerima pasukan itu 'dalam waktu dekat'.

Pompeo juga mengatakan dia telah melihat 'sedikit' kemelut dari China terkait pemberlakuan sanksi terhadap Korea Utara.

"Ini adalah kasus yang telah kami amati, bahwa China tidak memaksakan kontrol atas wilayah lintas perbatasan mereka dengan penuh semangat seperti yang mereka lakukan enam atau 12 bulan yang lalu," katanya, tetapi mengatakan bahwa itu dibandingkan dengan rekor tertinggi yang telah dicapai sepanjang masa.

Pompeo juga ditanyai tentang ucapan Trump setelah pertemuan dengan Kim bahwa Korea Utara tidak lagi menjadi ancaman nuklir, sebuah pernyataan yang dipertanyakan oleh para analis dan diejek oleh Demokrat.

Pompeo membela pernyataan itu dan mengatakan Trump telah mengurangi ancamannya dengan mengurangi ketegangan. "Saya pikir maksudnya adil. Untuk saat ini, kami telah mengurangi risiko," kata Pompeo kepada subkomite.
(prm) Next Article Trump Siap Terima "Kado Natal" dari Korea Utara, Apaan tuh?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular