Presiden Korsel dan Menlu AS Bahas Denuklirisasi Korut
Arys Aditya, CNBC Indonesia
14 June 2018 17:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Korea Selatan Moon Jae-In bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk menindaklanjuti pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Dilansir dari Reuters, Kamis (14/6/2016), pertemuan yang terjadi di kantor kepresidenan Korsel itu khusus membahas hasil pertemuan Trump-Kim.
Presiden Moon mengungkapkan pihaknya gembira dengan hasil dari pertemuan tersebut. Dia mengatakan tidak terlalu peduli dengan analisis-analisis skeptis terhadap pertemuan itu.
"Saya rasa yang paling penting dari pertemuan tersebut adalah penduduk dunia, khususnya AS, Jepang dan Korea, telah berhasil keluar dari ancaman misil, perang, senjata nuklir," ujar Moon ketika membuka pertemuan.
Usai pertemuan bersejarah itu, Kim dan Trump melansir pernyataan bersama yang menyebut bahwa keduanya akan bekerja sama untuk denuklirisasi total di Semenanjung Korea. Trump kemudian berjanji untuk mengakhiri 'war game' berupa latihan militer di semenanjung itu.
Namun demikian, pertemuan tersebut tidak diiringi dengan detil-detil mengenai bagaimana Pyongyang akan melakukan denuklirisasi.
Dalam pertemuan itu, Menlu AS Pompeo mengemukakan pihaknya sangat yakin pertemuan itu akan menghasilkan sesuatu yang signifikan.
"Langkah penting terjadi di Singapura. Proses [denuklirisasi] memang tidak mudah, membutuhkan proses. Tetapi Korut memahami kalau denuklirisasi total adalah cara agar lepas dari sanksi PBB," kata Pompeo.
Pompeo menambahkan AS menginginkan denuklirisasi total Korea Utara terjadi dalam kurun waktu ketika Presiden Trump masih berkuasa. "Kami berharap itu terjadi dalam 2-2,5 tahun."
Sebelumnya, sesaat setelah pertemuan Singapura, Pemerintah Jepang, Korea Selatan dan AS telah sepakat akan mendorong denuklirisasi total di Semenanjung Korea.
(ara/hps) Next Article Pengamat: Pertemuan Trump-Kim Terkesan Simbolis
Dilansir dari Reuters, Kamis (14/6/2016), pertemuan yang terjadi di kantor kepresidenan Korsel itu khusus membahas hasil pertemuan Trump-Kim.
Presiden Moon mengungkapkan pihaknya gembira dengan hasil dari pertemuan tersebut. Dia mengatakan tidak terlalu peduli dengan analisis-analisis skeptis terhadap pertemuan itu.
Usai pertemuan bersejarah itu, Kim dan Trump melansir pernyataan bersama yang menyebut bahwa keduanya akan bekerja sama untuk denuklirisasi total di Semenanjung Korea. Trump kemudian berjanji untuk mengakhiri 'war game' berupa latihan militer di semenanjung itu.
Namun demikian, pertemuan tersebut tidak diiringi dengan detil-detil mengenai bagaimana Pyongyang akan melakukan denuklirisasi.
Dalam pertemuan itu, Menlu AS Pompeo mengemukakan pihaknya sangat yakin pertemuan itu akan menghasilkan sesuatu yang signifikan.
"Langkah penting terjadi di Singapura. Proses [denuklirisasi] memang tidak mudah, membutuhkan proses. Tetapi Korut memahami kalau denuklirisasi total adalah cara agar lepas dari sanksi PBB," kata Pompeo.
Pompeo menambahkan AS menginginkan denuklirisasi total Korea Utara terjadi dalam kurun waktu ketika Presiden Trump masih berkuasa. "Kami berharap itu terjadi dalam 2-2,5 tahun."
Sebelumnya, sesaat setelah pertemuan Singapura, Pemerintah Jepang, Korea Selatan dan AS telah sepakat akan mendorong denuklirisasi total di Semenanjung Korea.
(ara/hps) Next Article Pengamat: Pertemuan Trump-Kim Terkesan Simbolis
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular