ESDM Rapat Maraton Tentukan Pengelola Blok Minyak Raksasa RI

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
24 July 2018 10:45
Pemerintah bakal bedah maraton proposal untuk menentukan calon pengelola Blok Rokan pekan ini
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian ESDM akhirnya membedah proposal pengajuan perpanjangan kontrak pengelolaan blok Rokan yang diajukan oleh Chevron Pasific Indonesia.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan pihaknya sudah menerima resmi usulan proposal yang diajukan Chevron. Meski belum mau merincinya, Arcandra mengungkapkan, proposal Chevron sudah memasukkan jumlah bonus tanda tangan dan komitmen kerja pasti Blok Rokan setelah 2021.

"Dibandingkan mana yang berikan keuntungan bagi negara lebih baik. Kami usahakan membandingkan (dengan proposal Pertamina) pekan ini. Mulai Selasa hingga Rabu saya ada pertemuan secara maraton dengan Pertamina dan Chevron," kata Arcandra di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (23/7/2018).



Sebagai informasi, sebelumnya, Arcandra mengatakan, Chevron Pasific Indonesia telah memasukkan proposal final terkait usulan pengelolaan blok Rokan pada Jumat (20/7/2018) lalu.

"Hari ini Chevron kasih proposal final. Dikasih ke SKK Migas, tapi nanti tim SKK dan ESDM yang evaluasi," tutur Archandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Adapun, untuk proposal Pertamina, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan pihaknya telah menerima proposal PT Pertamina (Persero) terkait pengajuan minat untuk mengelola blok Rokan. Namun, proposal itu dikembalikan.

"Proposalnya dikembalikan, karena masih belum lengkap," ujar Djoko kepada media saat dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, hari Kamis (19/7/2018).

Arcandra menambahkan, saat ini pihak Pertamina memang sedang melengkapi proposal mereka untuk blok Rokan.

"Mereka minta waktu terkait sisi komersial, karena mereka harus bahas internal dulu. Itu akan dimasukan kemudian (menyusul). Jadi ajukan program dulu, lalu komersialnya nanti," terang Archandra.

Adapun, tambahnya, sisi komersial yang dimaksud adalah penawaran bonus tanda tangan, komitmen pasti, skema gross split, dan T&C (terms and condition). 

Selain itu, salah satu program kerja yang ditawarkan Pertamina adalah penggunaan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Namun Arcandra belum mau merinci berapa besar produksi yang bisa dihasilkan Pertamina dengan memakai teknologi tersebut nanti.
(gus) Next Article Transisi Rokan, Chevron Singgung Soal Investasi Pertamina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular