Internasional

Dampak Perang Dagang ke Industri Logistik Masih Terbatas

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 July 2018 18:37
Ekspor minyak mentah AS ke China hanya mencakup 17% dari total ekspor minyak mentah AS secara global (hanya 7,7 juta ton tahun lalu).
Foto: strait times
Jakarta, CNBC Indonesia - Belum ada bukti yang menunjukkan bahwa sektor logistik telah terpengaruh secara signifikan oleh ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS)-China yang meningkat, menurut asosiasi pelayaran salah satu kota pelabuhan paling penting di dunia.

"Di segmen kontainer belum ada bukti yang jelas, dari dampak besar [perang dagang] apapun," kata Esben Poulsson, Presiden Singapore Shipping Association, kepada CNBC International. "Satu atau dua lini (pengiriman) telah mengurangi kapasitas mereka, tetapi tidak ada bukti kuat tentang dampak besar hingga saat ini."


Poulsson mengatakan ada beberapa penurunan dalam ekspor kedelai dari AS ke China, serta pengurangan pengiriman bijih besi, yang telah secara negatif mempengaruhi sentimen, yang 'relatif kecil'.

Dampak terhadap bisnis tanker juga terbatas. Ekspor minyak mentah AS ke China hanya mencakup 17% dari total ekspor minyak mentah AS secara global (hanya 7,7 juta ton tahun lalu), menurut peninjauan statistik energi dunia oleh BP.

Pada saat yang sama, perdagangan untuk memasuki Asia, tetap 'kuat', kata Poulsson, dilansir dari CNBC International.

Pemerintahan Presiden Donald Trump awal minggu ini mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif tambahan senilai US$200 miliar dalam barang-barang China, langkah terbaru dalam perselisihan perdagangan yang sedang berlangsung. Daftar ini mencakup berbagai barang mulai dari furnitur, elektronik, produk makanan, bahan kimia, tembakau, hingga besi dan baja.

Perusahaan pelayaran Maersk juga membuat penilaian positif tentang di mana hal-hal sekarang berdiri, tetapi memperingatkan bahwa eskalasi berkelanjutan dapat mengakibatkan "konsekuensi berat bagi perdagangan global".

"Perang tarif saat ini antara AS dan China tetap dibatasi dampaknya dalam perdagangan trans-Pasifik," kata juru bicara Maersk kepada CNBC.

Tarif AS untuk impor baja dan aluminium dari Uni Eropa, Kanada dan Meksiko juga hanya memiliki dampak terbatas pada perdagangan kontainer global, menurut juru bicara Maersk.
(prm) Next Article Jika Perang Dagang adalah Mimpi Buruk, Corona adalah Neraka!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular