Piala Dunia 2018
FIFA: Media Jangan Ekspose Berlebihan Wanita Seksi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 July 2018 18:24

Jakarta, CNBC Indonesia - FIFA berjanji akan menindak penyiar yang membidik "wanita seksi" di pertandingan Piala Dunia, dalam upaya mengatasi seksisme di dunia sepakbola.
Sudah biasa bagi penyiar untuk memilih penggemar wanita yang menarik dari kerumunan dan mengeksposenya selama siaran/cutaways.
Berbicara sebelum pertandingan semifinal Inggris vs Kroasia, bos FIFA Federico Addiechi membahas perilaku yang tidak dapat diterima itu.
"(FIFA akan) mengambil tindakan terhadap hal-hal yang salah. Kami telah melakukannya dengan masing-masing penyiar. Kami melakukannya dengan layanan siaran tuan rumah kami," ujar Addiechi seperti dikutip dari news.com.au.
Ketika Addiechi ditanya apa tindakan keras untuk mencegah penargetan wanita akan menjadi kebijakan FIFA, dia mengatakan bahwa selama itu belum menjadi bagian dari "kampanye proaktif" maka hal itu pasti akan menjadi area fokus.
"Ini adalah salah satu kegiatan yang pasti akan kami lakukan di masa depan, ini adalah evolusi normal," katanya.
Sebelum turnamen dimulai, ada kekhawatiran masalah terbesar bagi Rusia 2018 adalah homofobia dan rasisme, tetapi seksisme telah terbukti menjadi masalah yang paling umum.
Kelompok anti-diskriminasi Fare Network telah bekerja untuk memantau perilaku diskriminatif di seputar pertandingan Piala Dunia.
Menurut direktur eksekutif Fare Network, Piara Powar, mereka telah "mendokumentasikan lebih dari 30 kasus" wanita, terutama orang Rusia, "diserang di jalanan" oleh penggemar pria.
Namun, dilansir dari news.com, Powar menambahkan bahwa jumlah insiden nyata kemungkinan 10 kali lebih tinggi. Ada juga beberapa kasus wartawan perempuan yang diraba dan dicium oleh para penggemar pria selama siaran langsung.
Ini bukan pertama kalinya fokus obsesif pada penggemar wanita yang berpakaian minim telah dibahas. Sebuah studi yang diterbitkan oleh dosen sosiologi di Deakin University, Kim Toffoletti, mengungkap cara-cara baru di mana seksisme dalam media olahraga bekerja.
Penelitian ini mengambil sampel lebih dari 100 gambar dari laporan media utama dan menemukan cerita dan gambar paling populer tentang wanita yang berfokus pada penggemar muda dan ramping di tribun, The Conversation melaporkan.
"Fandom Sexy" dirayakan sebagai bentuk ekspresi individu dan gaya pribadi, memperkuat harapan budaya yang lebih luas bagi perempuan muda untuk menampilkan diri dalam konteks olahraga dengan cara yang tidak mengancam keutamaan laki-laki.
(roy/roy) Next Article Bonus Wah Bagi Inggris Jika Mampu Raih Trofi Piala Dunia 2018
Sudah biasa bagi penyiar untuk memilih penggemar wanita yang menarik dari kerumunan dan mengeksposenya selama siaran/cutaways.
Berbicara sebelum pertandingan semifinal Inggris vs Kroasia, bos FIFA Federico Addiechi membahas perilaku yang tidak dapat diterima itu.
"Ini adalah salah satu kegiatan yang pasti akan kami lakukan di masa depan, ini adalah evolusi normal," katanya.
Sebelum turnamen dimulai, ada kekhawatiran masalah terbesar bagi Rusia 2018 adalah homofobia dan rasisme, tetapi seksisme telah terbukti menjadi masalah yang paling umum.
Kelompok anti-diskriminasi Fare Network telah bekerja untuk memantau perilaku diskriminatif di seputar pertandingan Piala Dunia.
Menurut direktur eksekutif Fare Network, Piara Powar, mereka telah "mendokumentasikan lebih dari 30 kasus" wanita, terutama orang Rusia, "diserang di jalanan" oleh penggemar pria.
Namun, dilansir dari news.com, Powar menambahkan bahwa jumlah insiden nyata kemungkinan 10 kali lebih tinggi. Ada juga beberapa kasus wartawan perempuan yang diraba dan dicium oleh para penggemar pria selama siaran langsung.
Ini bukan pertama kalinya fokus obsesif pada penggemar wanita yang berpakaian minim telah dibahas. Sebuah studi yang diterbitkan oleh dosen sosiologi di Deakin University, Kim Toffoletti, mengungkap cara-cara baru di mana seksisme dalam media olahraga bekerja.
Penelitian ini mengambil sampel lebih dari 100 gambar dari laporan media utama dan menemukan cerita dan gambar paling populer tentang wanita yang berfokus pada penggemar muda dan ramping di tribun, The Conversation melaporkan.
"Fandom Sexy" dirayakan sebagai bentuk ekspresi individu dan gaya pribadi, memperkuat harapan budaya yang lebih luas bagi perempuan muda untuk menampilkan diri dalam konteks olahraga dengan cara yang tidak mengancam keutamaan laki-laki.
(roy/roy) Next Article Bonus Wah Bagi Inggris Jika Mampu Raih Trofi Piala Dunia 2018
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular