Internasional

Hotel China Bantah Kenakan Tarif Diskriminatif ke Tamu AS

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
13 July 2018 17:23
Hotel itu dikabarkan mengenakan tarif tambahan 25% kepada tamu-tamu asal Amerika Serikat (AS) di tengah memanasnya perang dagang antara Washington dan Beijing.
Foto: REUTERS/Damir Sagolj/File Photo
Shenzen, CNBC Indonesia - Sebuah hotel di sebelah selatan kota Shenzhen, China, pada hari Jumat (13/7/2018) membantah pemberitaan tentang tarif tambahan 25% yang dikenakan kepada tamu-tamu asal Amerika Serikat (AS) di tengah memanasnya perang dagang antara Washington dan Beijing.

Meskipun begitu, tiga karyawan hotel yang menolak disebutkan identitasnya berkata kebijakan tarif diskriminatif memang sudah dipasang di hotel pada hari Kamis (12/7/2018), tetapi sekarang sudah dihilangkan.

Global Times, tabloid terbitan People's Daily milik Partai Komunis, mengatakan dalam sebuah pemberitaan di hari Kamis bahwa Modern Classic Hotel Group sudah memasang pemberitahuan yang memberi informasi ke para tamu tentang tarif tambahan.

Tabloid itu mengutip seorang juru bicara hotel dengan nama belakang Yang, yang berkata hotel sudah memasang pemberitahuan itu sejak hari Jumat (6/7/2018).


"Kami tidak tahu dari mana asalnya kabar ini. Telepon saya berdering terus hari ini," kata Bai Lulu selaku Manajer Front Office kepada Reuters di hotelnya.

"Kami memperlakukan semua tamu dengan setara. Kami tidak akan menagih satu tipe tamu lebih dari tipe tamu lainnya," kata Bai, seraya menambahkan hotelnya saat ini tidak memiliki tamu AS.

Meskipun begitu, karyawan lain yang tidak ingin disebutkan namanya berkata memang ada pemberitahuan yang menyatakan warga negara Amerika akan dikenakan biaya tambahan.

"Ada iklan terpasang di restoran kemarin yang menyatakan warga Amerika akan dikenakan biaya tambahan 25%. Kami mengambil fotonya."

Global Times mengutip seorang juru bicara hotel bernama Yang yang berkata bosnya "sangat geram dengan tarif tidak berkesudahan yang AS rencanakan untuk diterapkan ke China."
(prm) Next Article Jika Perang Dagang adalah Mimpi Buruk, Corona adalah Neraka!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular