Punya Kas Rp 20 T, Bos Inalum: Mudah Untuk Akuisisi Freeport
Arys Aditya, CNBC Indonesia
11 July 2018 13:21

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Inalum (Persero) mengklaim memiliki dana tunai Rp 20 triliun. Dana ini bakal dimanfaatkan untuk akuisisi 51% saham divestasi PT Freeport Indonesia.
Inalum, selaku induk atau holding BUMN pertambangan yang diberi mandat untuk eksekusi transaksi, menyebut telah mendapatkan 'harga bagus'.
Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin mengemukakan para pihak yang memiliki kepentingan dalam proses divestasi sudah memiliki titik temu. Proses akuisisi ini, tuturnya, hanya berlangsung satu tahap tanpa melibatkan Rio Tinto. "Alhamdullilah, harusnya sudah inilah ada titik temu. Tapi harusnya sebentar lagi," ujar Budi usai rapat kerja Komisi VI bersama Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah, Selasa (10/7/2018).
Budi juga cukup percaya diri bisa mendapatkan dana untuk akuisisi saham Freeport dengan mudah. Pasalnya saat ini perusahaan memiliki cash alias uang tunai Rp 20 triliun di deposito. "Kalau sebagai orang bank kan bisa ambil dikali tiga, buat dipinjam. Jadi Rp 60 triliun. Cukuplah itu. Kita dapat harga di bawah, harga bagus."
Untuk akuisisi ini, Budi menjelaskan prosesnya akan berlangsung satu tahap. Tak lagi dua tahap, di mana sebelumnya Indonesia harus menuntaskan transaksi saham partisipasi (PI/participating interest) Rio Tinto terlebih dulu sebesar 40%. "Orang masih mikir kita beli PI, padahal kita kan mau beli langsung, semuanya. Jadi saham supaya jadi 51%. Itu angka total."
[Gambar:Video CNBC]
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yakin bisa mengambil alih 51% saham PT Freeport Indonesia pada akhir juli ini.
Rini menjelaskan proses negosiasi antara pemerintah dengan Freeport sudah memasuki tahap final. "Cuma kita tetap belum mau umumkan, karena harus sama-sama. Semua perjanjian harus terselesaikan termasuk Izin Usaha Pertambangan Khususnya (IUPK)," kata Rini usai acara ECGL Leadership Forum di Hotel Fairmont, Rabu (4/7/2018).
Soal harga divestasi Freeport, Rini sempat menyebut nilainya sedikit di bawah US$ 4 miliar atau sekitar Rp 57 triliun. "Kisaran US$ 3,5 miliar sampai US$ 4 miliar."
(wed) Next Article Akuisisi 51% Saham Freeport Rp 57 T, Rugikah RI?
Inalum, selaku induk atau holding BUMN pertambangan yang diberi mandat untuk eksekusi transaksi, menyebut telah mendapatkan 'harga bagus'.
Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin mengemukakan para pihak yang memiliki kepentingan dalam proses divestasi sudah memiliki titik temu. Proses akuisisi ini, tuturnya, hanya berlangsung satu tahap tanpa melibatkan Rio Tinto. "Alhamdullilah, harusnya sudah inilah ada titik temu. Tapi harusnya sebentar lagi," ujar Budi usai rapat kerja Komisi VI bersama Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah, Selasa (10/7/2018).
Untuk akuisisi ini, Budi menjelaskan prosesnya akan berlangsung satu tahap. Tak lagi dua tahap, di mana sebelumnya Indonesia harus menuntaskan transaksi saham partisipasi (PI/participating interest) Rio Tinto terlebih dulu sebesar 40%. "Orang masih mikir kita beli PI, padahal kita kan mau beli langsung, semuanya. Jadi saham supaya jadi 51%. Itu angka total."
[Gambar:Video CNBC]
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yakin bisa mengambil alih 51% saham PT Freeport Indonesia pada akhir juli ini.
Rini menjelaskan proses negosiasi antara pemerintah dengan Freeport sudah memasuki tahap final. "Cuma kita tetap belum mau umumkan, karena harus sama-sama. Semua perjanjian harus terselesaikan termasuk Izin Usaha Pertambangan Khususnya (IUPK)," kata Rini usai acara ECGL Leadership Forum di Hotel Fairmont, Rabu (4/7/2018).
Soal harga divestasi Freeport, Rini sempat menyebut nilainya sedikit di bawah US$ 4 miliar atau sekitar Rp 57 triliun. "Kisaran US$ 3,5 miliar sampai US$ 4 miliar."
(wed) Next Article Akuisisi 51% Saham Freeport Rp 57 T, Rugikah RI?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular