
Belum Laku, 14 Blok Migas Dilelang Ulang Pemerintah
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
09 July 2018 15:49

Jakarta, CNBC Indonesia- Meski jangka waktu masa lelang blok migas terus diperpanjang oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dari 19 wilayah kerja (WK) masih terdapat 14 WK yang tak laku-laku.
Tahun ini ESDM melelang 26 blok migas atau WK, terdiri dari 19 blok lelang reguler dan 7 penawaran langsung. Untuk lelang reguler, sebenarnya jangka waktu habis pada 7 Juni kemarin. Berhubung baru 5 blok yang diminati, jangka waktu pun diperpanjang sampai 26 Juni 2018 dan batas akhir pengembalian dokumen jadi 3 Juli 2018.
Tapi, sampai batas akhir waktu yang ditentukan tidak ada tambahan peminat lelang. Tepatnya dari 19 yang dilelang, hanya 5 yang dilirik investor.
Saat ditanya perihal 14 blok yang tak laku ini, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan pemerintah masih mengevaluasi dan kemungkinan akan dilelang kembali. "Tidak diminati, nanti dilelang ulang lah. Kan baru lima yang diminati," ujar Djoko ketika dijumpai di Gedung DPR, Senin (09/7/2018).
Djoko memaparkan tim lelang sedang mengevaluasi alasan di balik tak diliriknya 14 blok tersebut, sementara 5 blok lain bisa diserbu 7 investor besar dan bahkan sudah memasukkan dokumen lelang senilai US$ 5000 per dokumen. "Tim lelang sedang mengkaji kenapa ini tak menarik, alasannya apa? Nanti ditanyakan juga," katanya.
Soal sampai kapan blok-blok ini akan ditawari ke investasi, menurut Djoko tergantung dengan perkembangan yang ada. Ia menjelaskan karena 14 WK ini masuk lelang reguler, biasanya sudah dilakukan studi dulu selama 3 bulan hingga 1 tahun. Setelah itu, akan dipelajari oleh para investor.
Jika sudah yakin, lanjutnya, investor bisa masukkan dokumen lelang. Jika belum, para investor bisa mempelajari dulu dokumennya dan memasukkan dokumen lelang belakangan. "Misal dia perlu waktu, kami kasih."
Meskipun saat ini terdapat 5 blok yang dilirik 7 investor, Ia juga belum bisa menjamin bahwa seluruh investor itu akan tertarik mengelola blok yang ditawarkan. "Bisa saja, tergantung mereka."
Berikut adalah daftar lengkap 14 WK yang dilelang reguler dan belum laris terjual:
(gus/hps) Next Article Sempat Tak Laku, 6 Blok Migas Kini Dilirik 12 Kontraktor
Tahun ini ESDM melelang 26 blok migas atau WK, terdiri dari 19 blok lelang reguler dan 7 penawaran langsung. Untuk lelang reguler, sebenarnya jangka waktu habis pada 7 Juni kemarin. Berhubung baru 5 blok yang diminati, jangka waktu pun diperpanjang sampai 26 Juni 2018 dan batas akhir pengembalian dokumen jadi 3 Juli 2018.
Djoko memaparkan tim lelang sedang mengevaluasi alasan di balik tak diliriknya 14 blok tersebut, sementara 5 blok lain bisa diserbu 7 investor besar dan bahkan sudah memasukkan dokumen lelang senilai US$ 5000 per dokumen. "Tim lelang sedang mengkaji kenapa ini tak menarik, alasannya apa? Nanti ditanyakan juga," katanya.
Soal sampai kapan blok-blok ini akan ditawari ke investasi, menurut Djoko tergantung dengan perkembangan yang ada. Ia menjelaskan karena 14 WK ini masuk lelang reguler, biasanya sudah dilakukan studi dulu selama 3 bulan hingga 1 tahun. Setelah itu, akan dipelajari oleh para investor.
Jika sudah yakin, lanjutnya, investor bisa masukkan dokumen lelang. Jika belum, para investor bisa mempelajari dulu dokumennya dan memasukkan dokumen lelang belakangan. "Misal dia perlu waktu, kami kasih."
Meskipun saat ini terdapat 5 blok yang dilirik 7 investor, Ia juga belum bisa menjamin bahwa seluruh investor itu akan tertarik mengelola blok yang ditawarkan. "Bisa saja, tergantung mereka."
Berikut adalah daftar lengkap 14 WK yang dilelang reguler dan belum laris terjual:
- South CPP (Onshore Riau).
- Nibung (Onshore Jambi)
- Batu Gajah Dua (Onshore Jambi)
- East Sokang (Offshore Natuna)
- Banyumas (Onshore Jawa Tengah)
- East Muriah (Offshore Jawa Timur)
- North Kangean (Offshore Jawa Timur)
- Belayan (Onshore Kalimantan Timur)
- West Sanga-Sanga (Onshore Kalimantan Timur)
- Suremana I (Offshore Selat Makasar)
- Manakarra Mamuju (Offshore Sulawesi Barat)
- Karaeng (Onshore/Offshore Sulawesi Selatan)
- West Berau (Offshore Papua Barat)
- Cendrawasih Bay II (Offshore Papua) (TW)
(gus/hps) Next Article Sempat Tak Laku, 6 Blok Migas Kini Dilirik 12 Kontraktor
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular