
Anwar Ibrahim Soal Sidang Najib: Itu Bukan Kuasa Saya
Tito Bosnia & Exist In Exist, CNBC Indonesia
04 July 2018 14:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Anwar Ibrahim, politisi dan sekutu Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan menyerahkan nasib mantan Perdana Menteri Najib Razak kepada sistem peradilan negeri jiran itu. Ia yakin sistem peradilan akan berjalan jujur dan adil, meskipun hal serupa tidak ia alami ketika dipenjarakan oleh Najib.
"Saya adalah pendukung demokrasi dan kemurahan hukum, hukum itu tidak mengenal kedudukan seseorang mau besar atau kecil," ujarnya di sela-sela acara Leadership Forum ECGL di Jakarta, hari Rabu (4/7/2018).
"Yang memutuskan masalah bersalah adalah bukan presiden atau perdana menteri, tetapi apa yang disebut proses dan penegakan hukum yang adil. Itu jaminan yang diberikan kepada Datuk Sri Najib walaupun saya tidak dapat kesempatan itu [dulu]," tambahnya.
Najib adalah lawan politik Anwar dan sempat memenjarakan Anwar pada 2014 karena menentang pemerintahannya. Anwar akhirnya dibebaskan setelah koalisi partai politik yang dipimpinnya memenangkan pemilu. Mahathir mengatakan akan menyerahkan kekuasaan sebagai perdana menteri kepada Anwar dua tahun lagi.
"Pemenjaraan saya 3,5 tahun [dilakukan] atas tindakan dan putusan Pak Najib dan saya secara pribadi memaafkannya," kata Anwar. "Tetapi, soal merampok harta rakyat, menzalimi rakyat, itu bukan bidang kuasa saya."
Ia menambahkan Najib harus menjawab segala tuduhan penyalahgunaan dana 1MDB di hadapan persidangan yang bebas dan adil.
Najib Razak menghadapi persidangan pada hari Rabu (4/7/2018) sebagai bagian dari investigasi dugaan korupsi dan penyalahgunaan besar-besaran dalam badan dana negara 1MDB yang dia dirikan.
Najib mengaku tidak bersalah atas tiga tuduhan pelanggaran kepercayaan dan satu tuduhan penyalahgunaan kekuasaan terkait transaksi mencurigakan yang melibatkan SRC International, bekas unit 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
(prm) Next Article Anwar Ibrahim Bicara Soal Kasus Korupsi 1MDB Najib Razak
"Saya adalah pendukung demokrasi dan kemurahan hukum, hukum itu tidak mengenal kedudukan seseorang mau besar atau kecil," ujarnya di sela-sela acara Leadership Forum ECGL di Jakarta, hari Rabu (4/7/2018).
"Yang memutuskan masalah bersalah adalah bukan presiden atau perdana menteri, tetapi apa yang disebut proses dan penegakan hukum yang adil. Itu jaminan yang diberikan kepada Datuk Sri Najib walaupun saya tidak dapat kesempatan itu [dulu]," tambahnya.
"Pemenjaraan saya 3,5 tahun [dilakukan] atas tindakan dan putusan Pak Najib dan saya secara pribadi memaafkannya," kata Anwar. "Tetapi, soal merampok harta rakyat, menzalimi rakyat, itu bukan bidang kuasa saya."
Ia menambahkan Najib harus menjawab segala tuduhan penyalahgunaan dana 1MDB di hadapan persidangan yang bebas dan adil.
Najib Razak menghadapi persidangan pada hari Rabu (4/7/2018) sebagai bagian dari investigasi dugaan korupsi dan penyalahgunaan besar-besaran dalam badan dana negara 1MDB yang dia dirikan.
Najib mengaku tidak bersalah atas tiga tuduhan pelanggaran kepercayaan dan satu tuduhan penyalahgunaan kekuasaan terkait transaksi mencurigakan yang melibatkan SRC International, bekas unit 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
(prm) Next Article Anwar Ibrahim Bicara Soal Kasus Korupsi 1MDB Najib Razak
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular