Piala Dunia 2018
Pulangkan Spanyol, Pemain-pemain Rusia Diapresiasi Pasar
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 July 2018 12:07

Pemain lain yang mendapat penghargaan dari pasar adalah Artem Dzyuba. Dalam laga kontra Spanyol, penyerang 29 tahun ini diganjar nilai 7,11, terbaik kedua setelah Akinfeev.
Seperti halnya Akinfeev, nilai pasar Dzyuba pun naik berkat penampilan ciamiknya. Akhir tahun lalu, valuasi Dzyuba menurut Transfermarkt ada di 5,40 juta poundsterling (Rp 102,19 miliar). Kini, nilainya naik 16,7% menjadi 6,3 juta poundsterling (Rp 119,23 miliar).
Kini Dzyuba bermain untuk klub kecil Rusia, Arsenal Tula, setelah dipinjamkan oleh raksasa Rusia, Zenit St Petersburg. Sikapnya yang keras dan eksentrik sering kali menyusahkan dirinya sendiri.
Dzyuba dikenal sering melontarkan kritik terhadap timnya yang berujung pada hukuman indisipliner. Saat membela Spartak Moskow, Dzyuba mengkritik keras sang pelatih kala itu, Unai Emery. Kala Spartak kalah 1-4 dari rival sekota Dynamo Moskow, Dzyuba melontarkan komentar yang sangat tajam.
"Tanya saja ke pelatih kecil kami," tegasnya, dikutip dari ESPN.
Oleh karena itu, meski penampilan Dzyuba lumayan moncer dan harganya relatif murah, tetapi sepertinya tidak banyak klub yang mengincarnya. Catatan indisipliner Dzyuba menjadi noda merah di curriculum vitae-nya, sehingga dikhawatirkan bisa mengganggu keharmonisan tim.
Namun apapun itu, pasar sudah memberikan apresiasi kepada Dzyuba melalui kenaikan valuasi. Dzyuba bisa membanggakan itu sekarang.
(aji/prm)
Seperti halnya Akinfeev, nilai pasar Dzyuba pun naik berkat penampilan ciamiknya. Akhir tahun lalu, valuasi Dzyuba menurut Transfermarkt ada di 5,40 juta poundsterling (Rp 102,19 miliar). Kini, nilainya naik 16,7% menjadi 6,3 juta poundsterling (Rp 119,23 miliar).
Kini Dzyuba bermain untuk klub kecil Rusia, Arsenal Tula, setelah dipinjamkan oleh raksasa Rusia, Zenit St Petersburg. Sikapnya yang keras dan eksentrik sering kali menyusahkan dirinya sendiri.
"Tanya saja ke pelatih kecil kami," tegasnya, dikutip dari ESPN.
Oleh karena itu, meski penampilan Dzyuba lumayan moncer dan harganya relatif murah, tetapi sepertinya tidak banyak klub yang mengincarnya. Catatan indisipliner Dzyuba menjadi noda merah di curriculum vitae-nya, sehingga dikhawatirkan bisa mengganggu keharmonisan tim.
Namun apapun itu, pasar sudah memberikan apresiasi kepada Dzyuba melalui kenaikan valuasi. Dzyuba bisa membanggakan itu sekarang.
(aji/prm)
Next Page
Masa Depan Golovin yang Cerah
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular