
Internasional
Perbaiki Kinerja, GE Pisahkan dan Jual Anak Usaha
Roy Franedya, CNBC Indonesia
27 June 2018 12:51

Jakarta, CNBC Indonesia - General Electric akan memisahkan (spin-off) unit bisnis health-care dan menjual sahamnya di perusahaan jasa perminyakan, Baker Hughes. GE akan fokus pada bisnis mesin pesawat, pembangkit listrik, dan energi terbarukan.
Perubahan ini bertujuan untuk memberi penghargaan kepada pemegang saham yang babak belur dan memperkuat neraca keuangan GE dengan mengurangi utang, memperbanyak uang tunai, dan mengecilkan GE Capital. Pemegang saham akan menerima 80% hasil penjualan GE Healthcare
Pasca-pengumuman ini harga saham GE melonjak 5,2% menjadi US$ 13,41/saham dalam perdagangan premarket.
Spin-off unit health-care akan dilakukan dalam 12-18 bulan ke depan. Adapun penjualan saham Baker Hughes ditargetkan selesai dalam dua hingga tiga tahun mendatang, ujar manajemen GE, seperti dilaporkan Reuters dan dilansir dari CNBC International, Selasa (26/6/2018).
Perubahan ini membuat GE memiliki unit dengan kinerja terbaik dan terburuk. Bisnis penerbangan sangat menguntungkan tetapi keuntungan bisnis listrik terus anjlok karena penjualan pembangkit dan jasanya telah melambat, margin laba dari energi terbarukan hanya satu digit.
Spin-off unit health-care mengikuti langkah yang dilakukan Siemens, yang memisahkan unit kesehatannya, Siemens Healthineers, pada Maret 2018.
GE menghadapi persaingan ketat dalam bisnis mesin pencitraan medis, termasuk scanner MRI dan perangkat ultrasound, dari perusahaan seperti Philips dan Siemens, serta perusahaan baru di Asia.
Pada hari Senin (25/6/2018), manajemen GE telah setuju untuk menjual unit listrik terdistribusinya senilai US$3,25 miliar kepada perusahaan AS, Advent Group. GE juga berencana untuk melepaskan unit transportasi yang membuat lokomotif kereta api.
GE membeli Baker Hughes pada Juli 2017 dan menggabungkannya dengan unit peralatan dan jasa gas untuk menciptakan perusahaan baru di mana GE memegang sekitar 62,5% saham. Unit ini melaporkan penjualan sebesar US$17,23 miliar pada tahun 2017.
GE mengatakan berencana untuk mengurangi utang bersih perusahaan sekitar US$25 miliar pada 2020 dan mempertahankan lebih dari US$15 miliar uang tunai di neraca keuangan perusahaan.
GE, yang bisnisnya pernah menjulang tinggi di lanskap bisnis Amerika, sedang berjuang untuk mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industrinya setelah kinerja tertekan karena krisis keuangan global 2008.
(roy/prm) Next Article General Electric Ingin Gandeng RI Soal Energi Terbarukan
Perubahan ini bertujuan untuk memberi penghargaan kepada pemegang saham yang babak belur dan memperkuat neraca keuangan GE dengan mengurangi utang, memperbanyak uang tunai, dan mengecilkan GE Capital. Pemegang saham akan menerima 80% hasil penjualan GE Healthcare
Pasca-pengumuman ini harga saham GE melonjak 5,2% menjadi US$ 13,41/saham dalam perdagangan premarket.
Perubahan ini membuat GE memiliki unit dengan kinerja terbaik dan terburuk. Bisnis penerbangan sangat menguntungkan tetapi keuntungan bisnis listrik terus anjlok karena penjualan pembangkit dan jasanya telah melambat, margin laba dari energi terbarukan hanya satu digit.
Spin-off unit health-care mengikuti langkah yang dilakukan Siemens, yang memisahkan unit kesehatannya, Siemens Healthineers, pada Maret 2018.
GE menghadapi persaingan ketat dalam bisnis mesin pencitraan medis, termasuk scanner MRI dan perangkat ultrasound, dari perusahaan seperti Philips dan Siemens, serta perusahaan baru di Asia.
Pada hari Senin (25/6/2018), manajemen GE telah setuju untuk menjual unit listrik terdistribusinya senilai US$3,25 miliar kepada perusahaan AS, Advent Group. GE juga berencana untuk melepaskan unit transportasi yang membuat lokomotif kereta api.
GE membeli Baker Hughes pada Juli 2017 dan menggabungkannya dengan unit peralatan dan jasa gas untuk menciptakan perusahaan baru di mana GE memegang sekitar 62,5% saham. Unit ini melaporkan penjualan sebesar US$17,23 miliar pada tahun 2017.
GE mengatakan berencana untuk mengurangi utang bersih perusahaan sekitar US$25 miliar pada 2020 dan mempertahankan lebih dari US$15 miliar uang tunai di neraca keuangan perusahaan.
GE, yang bisnisnya pernah menjulang tinggi di lanskap bisnis Amerika, sedang berjuang untuk mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industrinya setelah kinerja tertekan karena krisis keuangan global 2008.
(roy/prm) Next Article General Electric Ingin Gandeng RI Soal Energi Terbarukan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular