
LPG 3 Kg Non-Subsidi Dijual Mulai 1 Juli
Samuel Pablo & Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
22 June 2018 14:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Optimistis akan kajian permintaan pasar, PT Pertamina (Persero) memastikan akan mulai menjual LPG/Elpiji volume 3 kilogram (kg) non-subsidi per 1 Juli 2018 mendatang.
"Per 1 Juli LPG 3 kg nonsubsidi akan mulai dijual. Karena begini, sebetulnya ada orang yang memerlukan LPG 3 kg tapi mereka tidak perlu subsidi, mungkin seperti yang di apartemen. Kalau ada (LPG) yang kecil, kenapa dia beli yang besar. Permintaan ini ada, maka kami siapkan," terang Plt. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/6/2018).
Nicke juga mengungkapkan, pihaknya telah mengantongi izin niaga dari pemerintah untuk mendistribusikan elpiji 3 kg berwarna pink yang juga dinamai Bright Gas itu pada 1 Juli mendatang. Kendati demikian, Pertamina belum menentukan berapa harga eceran gas nonsubsidi ini.
Meski mengeluarkan produk baru, Nicke memastikan, hadirnya elpiji nonsubsidi ini tidak akan mengurangi keberadaan elpiji bersubsidi. Pasalnya, hal tersebut sudah diatur sesuai dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, volume elpiji bersubsidi di tahun ini tercatat 6,45 juta ton atau naik dari posisi tahun lalu 6,19 juta ton.
"Teknisnya nanti elpiji 3 kg itu dijual saja, tapi ini bedanya tidak disubsidi, ya seperti jual LPG 12 kg saja," pungkas Nicke.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno menyebut untuk kehadiran LPG non-subsidi ini sebenarnya baik, karena buat yang mampu bisa membeli harga gas tabung tanpa perlu menikmati subsidi pemerintah.
"Jadi nanti tabungnya beda, serinya Bright Gas. Itu bagus sekali nanti, lebih aman, ada karetnya di bawah, dan sebagainya," kata Fajar.
Harganya, kata dia, juga akan beda dengan LPG melon. " Mungkin Rp 39 ribu, sementara yg 3 kg Rp 20 ribu, berarti subsidinya sekitar Rp 19 ribu," tuturnya, meski belum bisa dipastikan.
(gus) Next Article RI Akan Impor LPG dari Aljazair
"Per 1 Juli LPG 3 kg nonsubsidi akan mulai dijual. Karena begini, sebetulnya ada orang yang memerlukan LPG 3 kg tapi mereka tidak perlu subsidi, mungkin seperti yang di apartemen. Kalau ada (LPG) yang kecil, kenapa dia beli yang besar. Permintaan ini ada, maka kami siapkan," terang Plt. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/6/2018).
Meski mengeluarkan produk baru, Nicke memastikan, hadirnya elpiji nonsubsidi ini tidak akan mengurangi keberadaan elpiji bersubsidi. Pasalnya, hal tersebut sudah diatur sesuai dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, volume elpiji bersubsidi di tahun ini tercatat 6,45 juta ton atau naik dari posisi tahun lalu 6,19 juta ton.
"Teknisnya nanti elpiji 3 kg itu dijual saja, tapi ini bedanya tidak disubsidi, ya seperti jual LPG 12 kg saja," pungkas Nicke.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno menyebut untuk kehadiran LPG non-subsidi ini sebenarnya baik, karena buat yang mampu bisa membeli harga gas tabung tanpa perlu menikmati subsidi pemerintah.
"Jadi nanti tabungnya beda, serinya Bright Gas. Itu bagus sekali nanti, lebih aman, ada karetnya di bawah, dan sebagainya," kata Fajar.
Harganya, kata dia, juga akan beda dengan LPG melon. " Mungkin Rp 39 ribu, sementara yg 3 kg Rp 20 ribu, berarti subsidinya sekitar Rp 19 ribu," tuturnya, meski belum bisa dipastikan.
(gus) Next Article RI Akan Impor LPG dari Aljazair
Most Popular