UE: Pencabutan Larangan Penerbangan RI Keputusan Bersama
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
15 June 2018 21:04
Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan Uni Eropa (UE) untuk mencabut larangan penerbangan bagi semua maskapai Indonesia telah diambil berdasarkan standar dan aturan internasional yang menyeluruh, kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guérend.
"Penilaian sudah dilakukan oleh pakar penerbangan, [berdasarkan] aturan internasional yang ditetapkan oleh ICAO dan keputusan yang dibuat berdasarkan proposal dari Komisi Eropa," kata Guérend selepas melakukan konferensi pers di rumah dinas Menteri Perhubungan hari Jumat (15/6/2018) petang.
ICAO sendiri adalah International Civil Aviation Organization atau Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.
Lebih lanjut Guérend mengatakan terdapat penilaian menyeluruh selama seminggu dari tujuh staf dengan sejumlah daftar pemeriksaan (check list) yang dilakukan sebelum pencabutan larangan itu diberlakukan.
"Saya tidak tahu indikatornya, tetapi indikator teknisnya adalah diakui secara internasional oleh ICAO," katanya.
"Itu bukan peraturan UE, tetapi peraturan internasional. Mereka memeriksanya satu per satu: norma inspeksi, kualitas inspeksi, pemeriksaan, pilot, perizinan," tambah Guérend.
Untuk mempertahankankan prestasi yang diraih ini, Guérend mengatakan pihak otoritas, regulator, dan maskapai Indonesia harus menjaga kualitas dan pengawasan guna menjamin keamanan semua maskapai dan bandara. Sebab, pihak UE menganggap pengawasan dari Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, sudah cukup baik.
"Daftar keamanan UE ada untuk memastikan keamanan tertinggi bagi warga Eropa [...] Kami percaya, tetapi dirjen harus mempertahankan pengawasan ketat ke maskapai dan bandara. Memastikan semua peraturan keamanan diterapkan di maskapai dan bandara setiap harinya."
(prm) Next Article Flight Ban Maskapai RI Dicabut, Penumpang Eropa Ikut Untung
"Penilaian sudah dilakukan oleh pakar penerbangan, [berdasarkan] aturan internasional yang ditetapkan oleh ICAO dan keputusan yang dibuat berdasarkan proposal dari Komisi Eropa," kata Guérend selepas melakukan konferensi pers di rumah dinas Menteri Perhubungan hari Jumat (15/6/2018) petang.
ICAO sendiri adalah International Civil Aviation Organization atau Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.
"Saya tidak tahu indikatornya, tetapi indikator teknisnya adalah diakui secara internasional oleh ICAO," katanya.
"Itu bukan peraturan UE, tetapi peraturan internasional. Mereka memeriksanya satu per satu: norma inspeksi, kualitas inspeksi, pemeriksaan, pilot, perizinan," tambah Guérend.
Untuk mempertahankankan prestasi yang diraih ini, Guérend mengatakan pihak otoritas, regulator, dan maskapai Indonesia harus menjaga kualitas dan pengawasan guna menjamin keamanan semua maskapai dan bandara. Sebab, pihak UE menganggap pengawasan dari Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, sudah cukup baik.
"Daftar keamanan UE ada untuk memastikan keamanan tertinggi bagi warga Eropa [...] Kami percaya, tetapi dirjen harus mempertahankan pengawasan ketat ke maskapai dan bandara. Memastikan semua peraturan keamanan diterapkan di maskapai dan bandara setiap harinya."
(prm) Next Article Flight Ban Maskapai RI Dicabut, Penumpang Eropa Ikut Untung
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular