Ini Progres Pembangunan 6 Kilang Pertamina

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
24 May 2018 11:24
Bagaimana progres pembangunan infrastruktur minyak ini di tangan direksi baru?
Foto: REUTERS/Aly Song
Jakarta, CNBC Indonesia- Kilang minyak yang tak kunjung rampung dibangun disebut-sebut menjadi salah satu alasan pencopotan Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Lalu di bagaimana progres pembangunan infrastruktur minyak ini di tangan direksi baru?

Kemarin, Pelaksana Tugas Dirut Pertamina Nicke Widyawati membawa kabar baru atas pembangunan empat proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau proyek pengembangan di kilang Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Dumai serta dua proyek Grass Root Refinery (GRR) atau pembangunan kilang baru di Tuban dan Bontang.



Pertama, RDMP Cilacap yang ditarget selesai tahun ini. Nicke mengatakan hampir seluruh proses yang ada telah rampung. Proyek tersebut memang direncanakan untuk rampung dalam waktu tiga tahun, yakni sejak 2015 lalu.

"Di 2018 on-stream (produksi), tidak menambah kapasitas tapi ini menambah yield of valueable product-nya," kata Nicke.

Meski begitu, peningkatan produksi di Kilang Cilacap sebesar 50 ribu barel per hari (bph) akan terealisasi pada 2023 mendatang. Sementara itu, untuk RDMP Balikpapan ditarget rampung pada 2021. Saat ini, Nicke menyebut telah dilakukan tender Engineering Procurement Construction (EPC) yang dimulai pada Maret lalu.

"Untuk EPC award direncanakan pada bulan Oktober tahun ini," tutur Nicke.

Menurut Nicke ada beberapa pekerjaan yang dilaksanakan ulang, seperti peninjauan ulang atas kontrak desain awal (Pre Front End Engineering Design/FEED). Sebab, sebelumnya direncanakan kilang memproduksi BBM standar Euro 2, namun kini akan menjadi standar Euro 5.

"Ini Kilang Balikpapan akan menambah kapasitas 100 ribu barel per hari," sebut Nicke.



Selanjutnya adalah RDMP Balongan yang saat ini telah menyelesaikan tahap kajian Bankable Feasibility Study (BFS). Produk yang dihasilkan pun juga ditinjau kembali agar dapat menghasilkan BBM standar Euro 5. "Kapasitas kilang nasional bisa bertambah 255 ribu bph," tutur Nicke.

Keempat adalah RDMP Dumai yang ditarget selesai tahun 2023 dengan kapasitas 130 ribu. Saat ini, Nicke hanya menyebut Pertamina masih dalam tahap mencari mitra.

Sementara itu untuk GRR Bontang , telah dilakukan pencarian mitra dan tahun ini ditarget telah ada mitra pasti. Pembangunan kilang ini ditarget rampung tahun 2025.

Terakhir adalah GRR Tuban yang tengah menyelesaikan permasalahan lahan, sebab hal itu masih menjadi faktor penghambat pembangunan. Nicke mengatakan lahan yang seharusnya digunakan untuk membangun kilang, masih tumpang tindih dengan lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta warga.

"Kami mencari opsi lain dengan lahan miliki BUMN lain PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Sudah disurvei dan initial investigation, pelabuhan sudah disurvei dan cocok bangun kilang di situ," kata Nicke.


(gus/gus) Next Article Ada Mobil Listrik, Bagaimana Nasib Kilang Rp 800 T Pertamina?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular