
RI Minta Argentina Turunkan Bea Impor Kelapa Sawit
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
23 May 2018 17:07

Buenos Aires, CNBC Indonesia - Pemerintah berharap Argentina dapat menurunkan bea impor kelapa sawitnya sehingga bisa memberi akses pasar yang lebih luas bagi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia itu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Argentina Jorge Faurie di Palacio San Martin, Buenos Aires, hari Selasa (22/5/2018).
"Kelapa sawit merupakan komoditas penting bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia. Indonesia berharap tarif bagi produk kelapa sawit negara Mercosur, termasuk Argentina, dapat diturunkan," kata Retno melalui pernyataan resmi yang diterima CNBC Indonesia hari Rabu (23/5/2018).
Maka dari itu, Indonesia mendorong Argentina untuk membuka akses lebih luas bagi produk Indonesia ke pasar Argentina dengan mengurangi dan menghapuskan berbagai hambatan tarif dan non-tarif.
Selain membahas isu perdagangan, Retno juga meminta Argentina mempermudah proses pemberian visa bagi warga negara Indonesia agar interaksi antarindividu (people-to-people) dan antarbisnis (business-to-business) meningkat. Dia juga turut mengundang para pengusaha Argentina dan Mercosur untuk menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 yang akan diselenggarakan tanggal 24-28 Oktober di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.
(prm) Next Article Sejarah Sawit Indonesia: Mulanya Hanya 4 Biji
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Argentina Jorge Faurie di Palacio San Martin, Buenos Aires, hari Selasa (22/5/2018).
"Kelapa sawit merupakan komoditas penting bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia. Indonesia berharap tarif bagi produk kelapa sawit negara Mercosur, termasuk Argentina, dapat diturunkan," kata Retno melalui pernyataan resmi yang diterima CNBC Indonesia hari Rabu (23/5/2018).
Ia berpendapat bea impor ke Argentina dan negara-negara Mercosur (blok perdagangan di Amerika Selatan) masih terlalu tinggi, terutama untuk produk kelapa sawit. Oleh karena itu, dia meminta Argentina untuk membahas isu ini dengan anggota Mercosur lainnya.
Argentina adalah mitra dagang terbesar kedua Indonesia di wilayah Amerika Selatan dengan nilai transaksi mencapai US$1,42 miliar (Rp 20,1 triliun) di tahun 2017, menurut Kementerian Luar Negeri. Namun, jumlah tersebut masih belum merefleksikan potensi hubungan dagang antara kedua negara.
Maka dari itu, Indonesia mendorong Argentina untuk membuka akses lebih luas bagi produk Indonesia ke pasar Argentina dengan mengurangi dan menghapuskan berbagai hambatan tarif dan non-tarif.
Selain membahas isu perdagangan, Retno juga meminta Argentina mempermudah proses pemberian visa bagi warga negara Indonesia agar interaksi antarindividu (people-to-people) dan antarbisnis (business-to-business) meningkat. Dia juga turut mengundang para pengusaha Argentina dan Mercosur untuk menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 yang akan diselenggarakan tanggal 24-28 Oktober di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.
(prm) Next Article Sejarah Sawit Indonesia: Mulanya Hanya 4 Biji
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular