
Jokowi ke Dubes Eropa: Prioritas RI Tuntaskan Perundingan CPO
Arys Aditya, CNBC Indonesia
04 April 2018 12:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo hari ini menerima surat kepercayaan dari 11 duta besar negara sahabat. Para duta besar itu adalah yang baru ditugaskan di Indonesia.
Di antara 11 duta besar itu terdapat empat dubes asal negara Uni Eropa, yaitu Georgia, Latvia, Polandia dan Rusia.
Kepada empat dubes asal Eropa, Jokowi menegaskan penuntasan perundingan terkait kelapa sawit dengan Uni Eropa menjadi prioritas Indonesia.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Marsudi usai mendampingi Jokowi menerima 11 dubes negara sahabat di Istana Negara, Rabu (4/4/2018).
"Dalam pembicaraan satu per satu, secara umum Presiden menyampaikan bahwa soal ekonomi menjadi prioritas. Dalam konteks Uni Eropa, Presiden menekankan kembali mengenai masalah kelapa sawit," ujar Menlu.
Seperti diketahui, industri kelapa sawit RI tengah terancam menyusul rencana Uni Eropa melarang penggunaan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebagai bahan baku biodiesel. Indonesia merupakan pemasok utama CPO ke Eropa.
Terkait dengan ancaman itu, Presiden secara resmi memerintahkan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai utusan khusus Republik Indonesia untuk melakukan negosiasi dengan Uni Eropa.
Luhut pun mengungkapkan dirinya akan berangkat ke lima negara di Eropa setelah bertemu dengan perwakilan Uni Eropa.
"Sudah diperintahkan Presiden saya sebagai special envoy. Dari Parlemen Eropa, kalau sudah saya akan ke Inggris, Jerman, Belanda, Prancis dan Belgia," kata Luhut.
Selain soal negosiasi minyak sawit mentah (CPO), Menlu menuturkan Presiden juga membahas mengenai Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Kepala Negara, kata Retno, menyebut pentingnya Indonesia-UE CEPA sebagai kerja sama yang saling menguntungkan.
Selain empat negara Eropa, terdapat duta besar asal empat negara asal Asia-Oseania, yaitu Bahrain, Korea Selatan, Australia dan Fiji.
Selebihnya adalah tiga duta besar negara asal Afrika yaitu Uganda, Gambia dan Pantai Gading.
Untuk Korea Selatan, Rusia dan Australia yang merupakan mitra tradisional, Retno menyebut Jokowi membahas peningkatan kerja sama ekonomi. Dia mencontohkan, Indonesia dan Korea Selatan juga tengah merundingkan peningkatan status kerja sama dari strategic partnership menjadi special strategic partnership.
Berikut nama 11 duta besar yang baru ditugaskan di Indonesia:
1. Dubes LBBP DR Mohamed Ghassan Mohamed Adnan Shaikho Kerajaan Bahrain
2. Dubes LBBP DR Kim Chang Beom Korsel
3. Irakli Asashvili Dubes LBBP DR Georgia
4. Ny Selima Dikawakawayali Veisamasama, Dubes LBBP DR Fiji
5. Ny Lyudmila Georgievna Vorobieva, Dubes LLBP DR Rusia
6. Gary Francis Quinlan AO, Dubes LBBP DR Australia
7. Ny Beata Stoczynska, Dubes LBBP DR Polandia
8. Dorothy Samali Hyuha, Dubes LBBP DNR Uganda
9. Ny Ramzia Diab Ghanim, Dubes LBBP DNR Gambia
10. Normans Penke, Dubes LBBP DNR Latvia
11. Ny Jeanne Guehe, Dubes LBBP DNR Cote d'lvoire
(ray/ray) Next Article Potret Industri Sawit di Saat Tarif Pungutan Ekspor Berubah
Di antara 11 duta besar itu terdapat empat dubes asal negara Uni Eropa, yaitu Georgia, Latvia, Polandia dan Rusia.
Kepada empat dubes asal Eropa, Jokowi menegaskan penuntasan perundingan terkait kelapa sawit dengan Uni Eropa menjadi prioritas Indonesia.
"Dalam pembicaraan satu per satu, secara umum Presiden menyampaikan bahwa soal ekonomi menjadi prioritas. Dalam konteks Uni Eropa, Presiden menekankan kembali mengenai masalah kelapa sawit," ujar Menlu.
Seperti diketahui, industri kelapa sawit RI tengah terancam menyusul rencana Uni Eropa melarang penggunaan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebagai bahan baku biodiesel. Indonesia merupakan pemasok utama CPO ke Eropa.
Terkait dengan ancaman itu, Presiden secara resmi memerintahkan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai utusan khusus Republik Indonesia untuk melakukan negosiasi dengan Uni Eropa.
Luhut pun mengungkapkan dirinya akan berangkat ke lima negara di Eropa setelah bertemu dengan perwakilan Uni Eropa.
"Sudah diperintahkan Presiden saya sebagai special envoy. Dari Parlemen Eropa, kalau sudah saya akan ke Inggris, Jerman, Belanda, Prancis dan Belgia," kata Luhut.
Selain soal negosiasi minyak sawit mentah (CPO), Menlu menuturkan Presiden juga membahas mengenai Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Kepala Negara, kata Retno, menyebut pentingnya Indonesia-UE CEPA sebagai kerja sama yang saling menguntungkan.
Selain empat negara Eropa, terdapat duta besar asal empat negara asal Asia-Oseania, yaitu Bahrain, Korea Selatan, Australia dan Fiji.
Selebihnya adalah tiga duta besar negara asal Afrika yaitu Uganda, Gambia dan Pantai Gading.
Untuk Korea Selatan, Rusia dan Australia yang merupakan mitra tradisional, Retno menyebut Jokowi membahas peningkatan kerja sama ekonomi. Dia mencontohkan, Indonesia dan Korea Selatan juga tengah merundingkan peningkatan status kerja sama dari strategic partnership menjadi special strategic partnership.
Berikut nama 11 duta besar yang baru ditugaskan di Indonesia:
1. Dubes LBBP DR Mohamed Ghassan Mohamed Adnan Shaikho Kerajaan Bahrain
2. Dubes LBBP DR Kim Chang Beom Korsel
3. Irakli Asashvili Dubes LBBP DR Georgia
4. Ny Selima Dikawakawayali Veisamasama, Dubes LBBP DR Fiji
5. Ny Lyudmila Georgievna Vorobieva, Dubes LLBP DR Rusia
6. Gary Francis Quinlan AO, Dubes LBBP DR Australia
7. Ny Beata Stoczynska, Dubes LBBP DR Polandia
8. Dorothy Samali Hyuha, Dubes LBBP DNR Uganda
9. Ny Ramzia Diab Ghanim, Dubes LBBP DNR Gambia
10. Normans Penke, Dubes LBBP DNR Latvia
11. Ny Jeanne Guehe, Dubes LBBP DNR Cote d'lvoire
(ray/ray) Next Article Potret Industri Sawit di Saat Tarif Pungutan Ekspor Berubah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular