Internasional

Jawaban Mark Zuckerberg Gagal Puaskan Parlemen Eropa

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
23 May 2018 16:54
CEO Facebook Mark Zuckerberg gagal menjawab berondongan pertanyaan anggota parlemen Uni Eropa akibat sistem rapat dengar pendapat yang aneh.
Foto: REUTERS/Leah Millis
Jakarta, CNBC Indonesia - Mark Zuckerberg gagal menjawab banyak pertanyaan dari anggota Parlemen Eropa pada hari Selasa (25/5/2018) , yang sebagian besar disebabkan oleh masalah waktu dan format pertemuan yang aneh, yang memungkinkan pendiri dan CEO Facebook tersebut memilih poin pembicaraan.

"Saya menanyai Anda enam pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak. Saya tidak mendapatkan jawaban apapun," kata anggota Parlemen Eropa Wilayah Belgia, Philippe Lamberts di ujung pertemuan, tulis CNBC International.


Zuckerberg bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa (UE) untuk yang ketiga kalinya untuk membahas skandal Cambridge Analytica yang dialami Facebook. Pejabat Uni Eropa, yang secara historis lebih ketat terhadap Silicon Valley dan lebih peduli tentang privasi daripada rekan-rekan AS mereka, mengajukan pertanyaan sulit mengenai profil bayangan, pelacakan data, dan kekuatan pasar Facebook.

Anggota Parlemen Eropa menanyai pertanyaan secara masal di lebih dari 60 menit awal, sementara Zuckerberg membuat catatan. Ia langsung menjawab semua pertanyaan sekaligus dalam tujuh menit sisa waktu yang ditentukan.

"Pertanyaannya sangat berat. Dan kemudian [Zuckerberg] pada dasarnya melanjutkan pembicaraan selama lima atau 10 menit, tema besar pembicaraan. Dan kemudian mengatakan, 'Oh sisa waktunya 15 menit lagi, selamat tinggal,' dan pergi meuju jet-nya," kata Profesor NYU dan kritikus teknologi yang vokal, Scott Galloway, kepada 'Closing Bell' CNBC setelah pertemuan itu.

"Pagi tadi saya mengatakan, hal ini terasa seperti prom night bagi saya. Terlalu banyak ekspektasi dan saat ini saya hanya tenggelam dalam kabut kekecewaan dan ekspektasi yang tidak terwujud," kata Galloway.

Zuckerberg mengakui keterbatasan waktu dan berusaha untuk menutup pertemuan sekitar 15 menit setelah waktunya berakhir, memicu kejengkelan beberapa pejabat Uni Eropa.


"Ada banyak pertanyaan spesifik yang saya tidak dapat jawab secara khusus," Zuckerberg mengakui saat pertemuan itu sudah bubar.

Perwakilan Facebook tidak segera bersedia untuk mengomentari format pertemuan setelah rapat itu selesai.

Anggota Parlemen Eropa Beri Pertanyaan Tajam

Pertemuan hari Selasa diadakan setelah Zuckerberg menghabiskan 10 jam yang melelahkan sebelum pertemuan dengan Kongres AS bulan lalu, di mana anggota Kongres bertanya tentang dasar-dasar periklanan online dan fungsi dasar platform Facebook.

Rekan-rekan Eropa mereka tampak lebih berpengetahuan luas dan mengajukan pertanyaan langsung yang spesifik.

Anggota parlemen dari London bertanya tentang apa yang disebut profil bayangan, yang dibuat dan disimpan Facebook pada pengguna non-Facebook melalui piksel dan plug-in di internet.

Facebook, awal bulan ini mengatakan akan menawarkan penggunanya opsi untuk memisahkan data dari profil mereka, tetapi belum menjelaskan bagaimana caranya dan tidak jelas apakah pengguna non-Facebook dapat mencegah pengumpulan data miliknya.

"Apakah secara moral, menurut pendapat Anda, apakah dapat diterima jika mengumpulkan data pengguna non-Facebook tanpa mereka tahu apa yang Anda lakukan dengan itu?" tanya anggota parlemen, Syed Kamall.

Zuckerberg kemudian ditekan untuk membahas profil bayangan, dengan beberapa teriakan terdengar di ruang pertemuan, pada saat dia mengatakan penting bagi komunitas Facebook untuk menyimpan data tersebut pada non-pengguna sebelum tiba-tiba mengubah subjek.

Salah satu pejabat mengolok-olok sejarah skandal privasi Zuckerberg dan permintaan maafnya: "Saya kira total Anda meminta maaf sekarang sudah 15 atau 16 kali dalam dekade terakhir. Anda mulai pada tahun 2003 dan setiap tahun Anda memiliki satu, atau kesalahan atau masalah lainnya dengan Facebook dan Anda harus menghadapi kenyataan dan mengatakan maaf dan mengatakan Anda akan memperbaikinya," kata Guy Verhofstadt dari Belgia. "Apakah anda mampu memperbaikinya?"

Penanya lain bertanya tentang berbagi data antara Facebook dan aplikasi perpesanan amannya, WhatsApp, dan bagaimana undang-undang kerahasiaan data atau European General Data Protection Regulation (GDPR) yang baru disahkan akan memengaruhi mereka.


"Saya pikir itu pertanyaan yang sangat penting pada putaran ini," kata Jan Philipp Albrecht dari Jerman setelah Zuckerberg gagal menjawab pertanyaan itu. "Akan lebih baik jika kamu mengatakan setidaknya satu kata untuk itu."
(prm) Next Article CEO Facebook: Kami Tidak Akan Menjual Informasi Anda

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular