Internasional

Kuartal I-2018, Facebook Telah Hapus 837 Juta Akun Palsu

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
16 May 2018 13:44
Dalam penghapusan jutaan aku palsu dan spam Facebook menggunakan artificial intellegence (AI)
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Jakarta, CNBC Indonesia - Facebook melaporkan sudah menghapus ratusan juta akun palsu dan spam dalam tiga bulan pertama di tahun ini demi meningkatkan keamanan situs tersebut. Melalui status yang ditulis oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg di akun pribadinya, dia berkata sebanyak 837 juta spam dan 583 juta akun palsu telah dihapuskan dari situs facebook.

Zuckerberg juga memuji kinerja peralatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) hasil pengembangan perusahannya yang bisa mendeteksi dan menghapus akun-akun tersebut segera setelah didaftarkan.

"Berkat peralatan AI yang kami buat, hampir semua spam dihapus sebelum ada yang melaporkan dan sebagian besar akun palsu dihapus dalam hitungan menit setelah didaftarkan," tulis Zuckerberg pada hari Selasa (15/5/2018).

Selain itu, Zuckerberg juga mengungkapkan bahwa Facebook sudah mempublikasikan pedoman internal kepada timnya dalam mengulas konten-konten yang tidak sesuai. Konten yang dimaksud termasuk ujaran kebencian, kekerasan, pornografi dan terorisme.

Setelah menghadapi tantangan akibat skandal Cambridge Analytica selama berbulan-bulan, Facebook akhirnya melakukan salah satu tindakan transparansi dengan merilis sebuah laporan terkait efektivitas pelaksanaan kerja yang akan diperbarui dua kali setahun. Akses laporan ini juga terbuka untuk publik melalui tautan berikut: https://transparency.facebook.com/.

Meskipun begitu, Zuckerberg mengakui masih banyak hal perlu dikembangkan dalam penggunaan AI di sistem facebook ini dan akan terus membagikan perkembangannya ke masyarakat.

"AI masih perlu dikembangkan menjadi lebih baik sebelum kami bisa efektif menggunakannya untuk menghapus isu-isu yang lebih bernuansa linguistik, seperti ujaran kebencian dengan bahasa lain, tetapi kami terus mengusahakannya," tulisnya.


(roy) Next Article Skandal Data, Beberapa Perusahaan Tarik Iklan dari Facebook

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular