Internasional
Setelah China Dikecualikan, UE Juga Ingin Keringanan Tarif AS
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 May 2018 12:49

Brussel, CNBC Indonesia - Para menteri Uni Eropa (UE) pada hari Selasa (22/5/2018) akan menyempurnakan tawaran terakhirnya untuk membujuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membatalkan pengenaan bea impor tinggi terhadap impor logam dari Eropa dan memberikan blok tersebut penangguhan yang sama dengan China.
Eropa dihantam oleh tarif yang mengejutkan pada bulan Maret sebagai bagian dari ancaman proteksionis "American First" sang presiden. Hal itu memicu perang perdagangan dengan mitra terdekat Washington, termasuk Kanada, Meksiko, dan Jepang.
Uni Eropa telah mengatakan menolak semua pembicaraan perdagangan dengan Amerika Serikat kecuali Washington memberikan pembebasan permanen dari tarif baja dan aluminium yang memukul kawasan itu, yang akan berlaku mulai 1 Juni, tulis AFP.
"Uni Eropa siap untuk berbicara tentang liberalisasi perdagangan dengan rekan-rekan Amerika kami, tetapi hanya jika AS memutuskan pengecualian yang tidak terbatas dari tarif baja dan aluminium," kata Presiden Uni Eropa Donald Tusk kepada wartawan setelah kesimpulan pertemuan puncak di Sofia pada hari Kamis pekan lalu.
Para menteri akan mengambil momentum dari baiknya hasil pertemuan AS-China akhir pekan lalu, di mana Washington dan Beijing mundur dari perang penerapan tarif setelah mencapai kesepakatan pemotongan defisit perdagangan besar-besaran Amerika dengan China, meskipun nilainya belum ditentukan.
Insentif Eropa datang bersama dengan ancaman untuk membalas AS dengan menetapkan tarif atas impor Amerika, termasuk barang-barang ikonik seperti sepeda motor Harley-Davidson dan wiski bourbon.
Langkah-langkah balasan ini akan secara resmi diberlakukan pada 20 Juni, tetapi Eropa telah berkomitmen untuk tidak menggunakannya selama pembicaraan dengan AS sedang berlangsung.
Trump mengumumkan tarif impor 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium pada bulan Maret, tetapi telah dua kali menangguhkan efeknya ketika pembicaraan dengan sekutu utamanya berlanjut.
Komisaris Perdagangan UE Cecilia Malmstrom, yang menangani perundingan perdagangan atas nama blok tersebut, telah mengadakan serangkaian pembicaraan dengan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross, pendukung taktik keras Trump.
"Kesan saya adalah akan ada keputusan permanen yang dibuat," kata Malmstrom kepada surat kabar mingguan Jerman, Der Spiegel.
Memperdalam Hubungan
Setiap upaya untuk menegosiasikan kesepakatan perdagangan, tidak masalah seberapa kecil, membutuhkan mandat dari negara-negara anggota, yang diperkirakan para menteri akan dibahas saat makan siang pada hari Selasa.
Kesepakatan 'terbatas' tersebut akan berfokus, khususnya, pada mobil, sektor strategis yang telah membuat Trump menaruh perhatiannya secara tajam dalam beberapa tweet, yang secara khusus menargetkan Jerman, sebuah pembangkit tenaga listrik.
Mobil AS yang dijual di Uni Eropa dikenakan tarif 10%, sementara Washington memberlakukan 25% bea atas kendaraan pick-up dan truk Eropa.
Namun, bea masuk antara dua blok tetap rendah secara keseluruhan, rata-rata 3%.
Pengekspor pembangkit tenaga listrik Jerman sangat ingin mendapatkan kesepakatan pengecualian, sementara Prancis lebih tenang dalam menghadapi taktik tekanan AS.
Apapun masalahnya, para pemimpin Uni Eropa bersikeras bahwa tidak ada kesempatan untuk meluncurkan kembali pembicaraan TTIP, perjanjian perdagangan Uni Eropa-AS yang tidak populer dan telah ditanggalkan oleh Trump ketika ia menjabat sebagai presiden.
Atas permintaan Amerika Serikat, Eropa juga siap untuk 'memperdalam hubungan' dalam masalah energi, khususnya di bidang gas alam cair (LNG).
Sebagai hasil dari ledakan produksi shale gas, AS dengan giat mencari pasar ekspor baru dan ingin bersaing dengan Rusia dan Norwegia, pemasok gas utama UE saat ini.
Mengembangkan LNG, yang diangkut dengan kapal dan lebih mahal daripada jaringan pipa, akan membutuhkan pengurangan hambatan yang ada antara UE dan AS.
"Kami memiliki kepentingan dalam diversifikasi sumber pasokan kami," kata seorang sumber Eropa, dilansir dari AFP.
Eropa juga telah meningkatkan kemungkinan dalam mendukung upaya untuk mereformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), pengawas perdagangan internasional yang dituduh Trump bersikap lunak terhadap China dan merugikan kepentingan AS.
(prm) Next Article UE Tuntut Pembebasan Permanen dari Bea Impor Baja AS
Eropa dihantam oleh tarif yang mengejutkan pada bulan Maret sebagai bagian dari ancaman proteksionis "American First" sang presiden. Hal itu memicu perang perdagangan dengan mitra terdekat Washington, termasuk Kanada, Meksiko, dan Jepang.
Uni Eropa telah mengatakan menolak semua pembicaraan perdagangan dengan Amerika Serikat kecuali Washington memberikan pembebasan permanen dari tarif baja dan aluminium yang memukul kawasan itu, yang akan berlaku mulai 1 Juni, tulis AFP.
Para menteri akan mengambil momentum dari baiknya hasil pertemuan AS-China akhir pekan lalu, di mana Washington dan Beijing mundur dari perang penerapan tarif setelah mencapai kesepakatan pemotongan defisit perdagangan besar-besaran Amerika dengan China, meskipun nilainya belum ditentukan.
Insentif Eropa datang bersama dengan ancaman untuk membalas AS dengan menetapkan tarif atas impor Amerika, termasuk barang-barang ikonik seperti sepeda motor Harley-Davidson dan wiski bourbon.
Langkah-langkah balasan ini akan secara resmi diberlakukan pada 20 Juni, tetapi Eropa telah berkomitmen untuk tidak menggunakannya selama pembicaraan dengan AS sedang berlangsung.
Trump mengumumkan tarif impor 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium pada bulan Maret, tetapi telah dua kali menangguhkan efeknya ketika pembicaraan dengan sekutu utamanya berlanjut.
Komisaris Perdagangan UE Cecilia Malmstrom, yang menangani perundingan perdagangan atas nama blok tersebut, telah mengadakan serangkaian pembicaraan dengan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross, pendukung taktik keras Trump.
"Kesan saya adalah akan ada keputusan permanen yang dibuat," kata Malmstrom kepada surat kabar mingguan Jerman, Der Spiegel.
Memperdalam Hubungan
Setiap upaya untuk menegosiasikan kesepakatan perdagangan, tidak masalah seberapa kecil, membutuhkan mandat dari negara-negara anggota, yang diperkirakan para menteri akan dibahas saat makan siang pada hari Selasa.
Kesepakatan 'terbatas' tersebut akan berfokus, khususnya, pada mobil, sektor strategis yang telah membuat Trump menaruh perhatiannya secara tajam dalam beberapa tweet, yang secara khusus menargetkan Jerman, sebuah pembangkit tenaga listrik.
Mobil AS yang dijual di Uni Eropa dikenakan tarif 10%, sementara Washington memberlakukan 25% bea atas kendaraan pick-up dan truk Eropa.
Namun, bea masuk antara dua blok tetap rendah secara keseluruhan, rata-rata 3%.
Pengekspor pembangkit tenaga listrik Jerman sangat ingin mendapatkan kesepakatan pengecualian, sementara Prancis lebih tenang dalam menghadapi taktik tekanan AS.
Apapun masalahnya, para pemimpin Uni Eropa bersikeras bahwa tidak ada kesempatan untuk meluncurkan kembali pembicaraan TTIP, perjanjian perdagangan Uni Eropa-AS yang tidak populer dan telah ditanggalkan oleh Trump ketika ia menjabat sebagai presiden.
Atas permintaan Amerika Serikat, Eropa juga siap untuk 'memperdalam hubungan' dalam masalah energi, khususnya di bidang gas alam cair (LNG).
Sebagai hasil dari ledakan produksi shale gas, AS dengan giat mencari pasar ekspor baru dan ingin bersaing dengan Rusia dan Norwegia, pemasok gas utama UE saat ini.
Mengembangkan LNG, yang diangkut dengan kapal dan lebih mahal daripada jaringan pipa, akan membutuhkan pengurangan hambatan yang ada antara UE dan AS.
"Kami memiliki kepentingan dalam diversifikasi sumber pasokan kami," kata seorang sumber Eropa, dilansir dari AFP.
Eropa juga telah meningkatkan kemungkinan dalam mendukung upaya untuk mereformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), pengawas perdagangan internasional yang dituduh Trump bersikap lunak terhadap China dan merugikan kepentingan AS.
(prm) Next Article UE Tuntut Pembebasan Permanen dari Bea Impor Baja AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular