Internasional

Korut: Denuklirisasi Bukan Karena Sanksi yang Dijatuhkan AS

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 May 2018 14:54
Belum Ada Kesepakatan Damai di Semenanjung Korea
Foto: Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters
Presiden AS Donald Trump, yang berencana untuk bertemu Kim selama beberapa minggu ke depan, mengatakan akan mempertahankan sanksi dan tekanan pada Korea Utara dan "tidak mengulangi kesalahan dari pemerintahan sebelumnya" dan mengatakan sikap kerasnya telah menyebabkan terobosan.
 
Trump menjelaskan kepada konvensi tahunan National Rifle Association di Dallas pada hari Jumat (3/5/2018) bahwa dia telah menurunkan retorikanya sebagai antisipasi pembicaraan setelah menyebut Kim sebagai "Little Rocket Man" tahun lalu dan mengancamnya dengan "api dan kemarahan".

Moon Jae-in mengatakan Trump berhak mendapat Hadiah Nobel Perdamaian atas usahanya untuk mengakhiri kebuntuan dengan Korut.
 
Gedung Putih mengatakan penasehat keamanan nasional Trump, John Bolton, bertemu dengan mitranya dari Korea Selatan (Korsel), Chung Eui-yong, pada hari Jumat dan keduanya mengatakan tidak ada rencana untuk mengubah bentuk pertahanan bilateral AS-Korea Selatan.
 
Korut dan Korsel secara teknis masih berperang karena konflik 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Korea Selatan mengatakan pasukan AS harus tetap di daerah itu bahkan setelah perjanjian damai disepakati untuk menggantikan gencatan senjata.
 
Amerika Serikat menempatkan 28.500 pasukan di Korea Selatan, yang merupakan warisan perang.



(roy)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular