Polemik Libur Lebaran dan Pihak Dibaliknya
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
03 May 2018 08:55

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia mengatakan perusahaan umumnya sudah memiliki perencanaan terkait libur Lebaran sejak jauh-jauh hari sehingga seharusnya tidak ada perubahan mendadak yang berpotensi menurunkan produktivitas.
“Kita inginnya libur yang biasa saja lah, yang sebelum [keluar SKB tiga menteri] karena kita sudah terbiasa dengan pola sebelumnya. Perusahaan kan sudah perencanaan juga. Coba kalian bayangkan kalau libur 10 hari, yang ada nggak jalan itu pabrik,” katanya, Rabu (25/5/2018).
Dia mengatakan polemik libur Lebaran yang muncul saat ini karena menteri-menteri terkait kurang berkoordinasi dengan dunia usaha. “Menteri-menteri itu sebelum buat keputusan yang katanya dengan pengusaha, harusnya ngomong dulu, mbok bertanya dulu, minimal minta masukan. Agar apa? Keputusan yang sudah dikeluarkan itu betul-betul sudah final, tidak ada lagi yang complaint.”
(ray)
“Kita inginnya libur yang biasa saja lah, yang sebelum [keluar SKB tiga menteri] karena kita sudah terbiasa dengan pola sebelumnya. Perusahaan kan sudah perencanaan juga. Coba kalian bayangkan kalau libur 10 hari, yang ada nggak jalan itu pabrik,” katanya, Rabu (25/5/2018).
Dia mengatakan polemik libur Lebaran yang muncul saat ini karena menteri-menteri terkait kurang berkoordinasi dengan dunia usaha. “Menteri-menteri itu sebelum buat keputusan yang katanya dengan pengusaha, harusnya ngomong dulu, mbok bertanya dulu, minimal minta masukan. Agar apa? Keputusan yang sudah dikeluarkan itu betul-betul sudah final, tidak ada lagi yang complaint.”
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular