
Internasional
Arab Batasi Drone setelah Insiden Penembakan Dekat Istana
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
23 April 2018 07:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi pada hari Minggu (22/4/2018) memerintahkan para penggemar drone untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum menerbangkan alat tersebut hingga peraturan terkait drone dikeluarkan. Instruksi tersebut disampaikan sehari setelah pihak keamanan menembak jatuh sebuah drone yang diterbangkan untuk tujuan rekreasi di dekat istana Raja Arab di Riyadh.
Tersebarnya video amatir yang merekam penembakan di distrik Khozama tersebut memantik kekhawatiran akan terjadinya kekacauan politik di negara pengekspor minyak dunia itu. Seorang pejabat tinggi Arab mengatakan kepada Reuters tidak ada korban jiwa yang timbul akibat penembakan drone tersebut dan bahwa Raja Salman sedang tidak berada di istana ketika insiden itu terjadi, dilansir dari CNBC International hari Senin (23/4/2018).
Pihak keamanan melihat sebuah drone rekreasi yang terbang tanpa izin di sekitar istana dan memaksa mereka meresponsnya "sesuai dengan perintah dan instruksi", media pemerintah SPA melaporkan.
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan undang-undang mengenai penggunaan drone sedang dalam tahap akhir penyelesaian dan meminta pengguna untuk mendapatkan izin dari kepolisian sebelum menggunakan alat tersebut "untuk alasan-alasan tertentu di lokasi yang diizinkan".
Arab Saudi telah mengalami serangkaian perubahan politik yang radikal selama beberapa tahun terakhir di bawah putra mahkota kerajaan, Raja Mohammed bin Salman, yang mengepalai upaya reformasi untuk mengubah perekonomian dan membuka negara tersebut secara budaya.
Pemimpin berusia 32 tahun itu telah memenjarakan beberapa bangsawan senior sebagai bagian dari upayanya memberantas korupsi. Beberapa ulama terkenal juga telah ditahan sebagai bagian dari usaha membungkam perbedaan pendapat.
Langkah-langkah tersebut telah membantu Pangeran Mohammed memperkuat posisinya di negara tempat kekuasaan dibagi di antara pangeran-pangeran yang lebih tua selama beberapa dekade dan tempat di mana tokoh-tokoh agama memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan pemerintah.
Namun, hal itu juga memicu munculnya kekhawatiran akan terjadinya serangan balik terhadap sang putra mahkota yang populer di kalangan anak muda Arab itu.
(prm) Next Article Video: Arab Saudi Pangkas Lagi Produksi Minyak Mentah
Tersebarnya video amatir yang merekam penembakan di distrik Khozama tersebut memantik kekhawatiran akan terjadinya kekacauan politik di negara pengekspor minyak dunia itu. Seorang pejabat tinggi Arab mengatakan kepada Reuters tidak ada korban jiwa yang timbul akibat penembakan drone tersebut dan bahwa Raja Salman sedang tidak berada di istana ketika insiden itu terjadi, dilansir dari CNBC International hari Senin (23/4/2018).
Pihak keamanan melihat sebuah drone rekreasi yang terbang tanpa izin di sekitar istana dan memaksa mereka meresponsnya "sesuai dengan perintah dan instruksi", media pemerintah SPA melaporkan.
Arab Saudi telah mengalami serangkaian perubahan politik yang radikal selama beberapa tahun terakhir di bawah putra mahkota kerajaan, Raja Mohammed bin Salman, yang mengepalai upaya reformasi untuk mengubah perekonomian dan membuka negara tersebut secara budaya.
Pemimpin berusia 32 tahun itu telah memenjarakan beberapa bangsawan senior sebagai bagian dari upayanya memberantas korupsi. Beberapa ulama terkenal juga telah ditahan sebagai bagian dari usaha membungkam perbedaan pendapat.
Langkah-langkah tersebut telah membantu Pangeran Mohammed memperkuat posisinya di negara tempat kekuasaan dibagi di antara pangeran-pangeran yang lebih tua selama beberapa dekade dan tempat di mana tokoh-tokoh agama memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan pemerintah.
Namun, hal itu juga memicu munculnya kekhawatiran akan terjadinya serangan balik terhadap sang putra mahkota yang populer di kalangan anak muda Arab itu.
(prm) Next Article Video: Arab Saudi Pangkas Lagi Produksi Minyak Mentah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular