
Ini Alasan Industri Mamin Tolak Bea Anti Dumping Plastik
Exist In Exist, CNBC Indonesia
19 April 2018 17:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri makanan dan minuman meminta pemerintah untuk tidak menetapkan bea masuk anti dumping (BAMD) bagi bahan baku kemasan plastik atau polyethylene therephthalate (PET).
Forum Lintas Asosiasi Industri Makanan dan Minuman (FLAIMM) menilai keputusan tersebut tidak berpihak kepada pertumbuhan industri baik hulu ataupun hilir.
Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah juga melakukan kajian yang menunjukkan bahwa keputusan tersebut akan berdampak pada peningkatan struktur biaya produksi yang berujung pada penurunan permintaan (demand) dan produksi.
"Penurunan ini bergantung pada bea masuknya yang rencananya itu 5-26%. Kalau bea masuknya 10% saja, maka dampak terhadap perusahaan besar itu penurunan demandnya 0,7-0,8%. Kalau perusahaan kecil dampaknya itu mencapai 2,98-3,25%," jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (19/4/2018).
Piter mengatakan dampak tersebut terjadi karena PET memiliki porsi sebesar 20%-70% dari biaya produksi tergantung pada bentuk PET yang digunakan dan produk yang dihasilkan.
"Industri itu menggunakan tiga bentuk PET, ada dalam bentuk resin atau bijih plastik, ada yang setengah jadi, dan ada yang bahan kemasannya sudah jadi. Kemudian Ada yang dia gunakan hanya sebagian kecil dari produknya, tapi ada juga yang besar seperti air minum kemasan," papar Piter.
Selain itu, lanjutnya, keputusan pengenaan BMAD PET ini kedepannya juga akan merugikan negara.
"Ini justru malah akan berdampak pada kenaikan inflasi, penurunan investasi sektor industri mamin karena perusahaan akan menurunkan produksinya, dan penyerapan tenaga kerja juga akan turun," jelasnya.
(roy/roy) Next Article RI Nilai China Lakukan Dumping Bahan Baku Kemasan Plastik
Forum Lintas Asosiasi Industri Makanan dan Minuman (FLAIMM) menilai keputusan tersebut tidak berpihak kepada pertumbuhan industri baik hulu ataupun hilir.
Piter mengatakan dampak tersebut terjadi karena PET memiliki porsi sebesar 20%-70% dari biaya produksi tergantung pada bentuk PET yang digunakan dan produk yang dihasilkan.
"Industri itu menggunakan tiga bentuk PET, ada dalam bentuk resin atau bijih plastik, ada yang setengah jadi, dan ada yang bahan kemasannya sudah jadi. Kemudian Ada yang dia gunakan hanya sebagian kecil dari produknya, tapi ada juga yang besar seperti air minum kemasan," papar Piter.
Selain itu, lanjutnya, keputusan pengenaan BMAD PET ini kedepannya juga akan merugikan negara.
"Ini justru malah akan berdampak pada kenaikan inflasi, penurunan investasi sektor industri mamin karena perusahaan akan menurunkan produksinya, dan penyerapan tenaga kerja juga akan turun," jelasnya.
(roy/roy) Next Article RI Nilai China Lakukan Dumping Bahan Baku Kemasan Plastik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular