
Internasional
Setelah Plastik, China Akan Tambah Larangan Impor Sampahnya
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
19 April 2018 12:27

Beijing, CNBC Indonesia - China akan menambah larangan impor terhadap 16 produk serpihan metal dan limbah kimia mulai akhir tahun ini, kata pemerintah China hari Kamis (19/4/2018).
Sebanyak 16 produk tersebut termasuk ampas peleburan baja yang mengandung lebih dari 25% logam mangan dan limbah polimer etilena, kata Kementerian Ekologi dan Lingkungan (MEE) dalam sebuah dokumen yang dipublikasikan di situsnya.
Melansir dari CNBC International, dokumen tersebut menyebut 16 barang lainnya akan dilarang pada akhir tahun 2019.
Tindakan tegas China terhadap impor limbah, yang mencapai sekitar 47 juta ton di tahun 2015, adalah bagian dari "perang polusi" Negeri Tirai Bambu itu. Hal itu didesain untuk menolong negara meningkatkan perekonomiannya dan menggerakkan rantai pasokan global.
Sebelumnya, China, yang merupakan negara penampung sampah terbesar di dunia, telah mengejutkan banyak negara dengan memutuskan untuk berhenti menampung 24 jenis sampah, terutama jenis plastik, mulai awal tahun ini.
Lebih dari tiga bulan sudah larangan tersebut dijalankan dan negara-negara eksportir sampah masih terus mencari alternatif negara selain China untuk membuang sampahnya.
(prm) Next Article China Berhenti Jadi Penampung Sampah, Dunia Kebingungan
Sebanyak 16 produk tersebut termasuk ampas peleburan baja yang mengandung lebih dari 25% logam mangan dan limbah polimer etilena, kata Kementerian Ekologi dan Lingkungan (MEE) dalam sebuah dokumen yang dipublikasikan di situsnya.
Melansir dari CNBC International, dokumen tersebut menyebut 16 barang lainnya akan dilarang pada akhir tahun 2019.
Sebelumnya, China, yang merupakan negara penampung sampah terbesar di dunia, telah mengejutkan banyak negara dengan memutuskan untuk berhenti menampung 24 jenis sampah, terutama jenis plastik, mulai awal tahun ini.
Lebih dari tiga bulan sudah larangan tersebut dijalankan dan negara-negara eksportir sampah masih terus mencari alternatif negara selain China untuk membuang sampahnya.
(prm) Next Article China Berhenti Jadi Penampung Sampah, Dunia Kebingungan
Most Popular