Ribuan Kontainer Sampah Impor Masuk RI dari AS Hingga Jerman
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 August 2019 12:56
Jakarta, CNBC Indonesia - Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia kerap menerima puluhan kontainer berisi 'sampah' yang diiimpor dari beberapa negara. Bahkan dalam setahun, Indonesia bisa menerima ribuan kontainer berisi sampah.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, total kontainer berisi 'sampah' yang masuk ke Indonesia sepanjang Januari 2018 hingga pertengahan 2019 mencapai 61.900 kontainer.
Sampah yang dimaksud bukanlah sampah rumah tangga pada umumnya, melainkan limbah yang dipergunakan untuk kebutuhan industri dalam negeri. Namun, impor limbah, sejatinya tidak menyalahi aturan asalkan sesuai ketentuan yang diizinkan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 31/2016 tentang Ketentuan Impor Limbah Non Bahan Beracun Berbahaya, impor limbah diperbolehkan selama yang diimpor adalah limbah non B-3.
Dari mana saja limpahan limbah impor tersebut?
Kepala Sub Direktorat Komunikasi dan Publikasi Ditjen Bea dan Cukai Deni Surjantoro, impor limbah tersebut berasal dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Jerman, Perancis, hingga Inggris.
"Ada juga dari Hong Kong, Australia, tapi mayoritas dari AS. Ini [limbah impor] digunakan untuk perusahaan di Indonesia untuk didaur ulang," jelas Deni saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Selasa (27/8/2019).
Deni tak memungkiri, tren impor limbah mengalami kenaikan seiring dengan keputusan pemerintah China yang menerapkan larangan terhadap 24 jenis sampah yang masuk ke negaranya.
Pada November 2017, pemerintah China dengan tegas melarang impor sampah plastik. Sehingga para eksportir pun kebingungan mencari alternatif 'pembuangan', mengingat selama ini China menjadi salah pengimpor sampah terbesar.
"Karena melihat jumlah masuknya, karena akan besar terus tinggal kita pastikan tidak tercemar," kata Deni.
(hoi/hoi) Next Article Parah! Puluhan Kontainer Sampah Impor Sempat Masuk RI
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, total kontainer berisi 'sampah' yang masuk ke Indonesia sepanjang Januari 2018 hingga pertengahan 2019 mencapai 61.900 kontainer.
Sampah yang dimaksud bukanlah sampah rumah tangga pada umumnya, melainkan limbah yang dipergunakan untuk kebutuhan industri dalam negeri. Namun, impor limbah, sejatinya tidak menyalahi aturan asalkan sesuai ketentuan yang diizinkan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 31/2016 tentang Ketentuan Impor Limbah Non Bahan Beracun Berbahaya, impor limbah diperbolehkan selama yang diimpor adalah limbah non B-3.
Dari mana saja limpahan limbah impor tersebut?
Kepala Sub Direktorat Komunikasi dan Publikasi Ditjen Bea dan Cukai Deni Surjantoro, impor limbah tersebut berasal dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Jerman, Perancis, hingga Inggris.
"Ada juga dari Hong Kong, Australia, tapi mayoritas dari AS. Ini [limbah impor] digunakan untuk perusahaan di Indonesia untuk didaur ulang," jelas Deni saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Selasa (27/8/2019).
Deni tak memungkiri, tren impor limbah mengalami kenaikan seiring dengan keputusan pemerintah China yang menerapkan larangan terhadap 24 jenis sampah yang masuk ke negaranya.
Pada November 2017, pemerintah China dengan tegas melarang impor sampah plastik. Sehingga para eksportir pun kebingungan mencari alternatif 'pembuangan', mengingat selama ini China menjadi salah pengimpor sampah terbesar.
"Karena melihat jumlah masuknya, karena akan besar terus tinggal kita pastikan tidak tercemar," kata Deni.
(hoi/hoi) Next Article Parah! Puluhan Kontainer Sampah Impor Sempat Masuk RI
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular