Updated
Facebook: Data Bocor 1 Juta Akun di RI
Exist In Exist, CNBC Indonesia
17 April 2018 12:07

Jakarta, CNBC Indonesia - DPR hari ini memanggil Facebook untuk meminta keterangan terkait kebocoran data penggunanya.
(ray/ray) Next Article Rudiantara Ancam Shutdown, Facebook Lapor ke Zuckerberg
Di hadapan anggota Komisi I DPR, Public Policy Lead Facebook Indonesia Ruben Hattari mengatakan kasus kebocoran data yang dilakukan oleh Cambridge Analytica berawal dari 2013.
Pada tahun itu, Dr Alexander Kogan mengembangkan aplikasi yang disebut This Is Your Digital Life. Ruben menegaskan Dr Kogan bukan dan tidak pernah menjadi karyawan Facebook, melainkan akademisi di Cambridge University.
Aplikasi itu menggunakan fitur Facebook login, di mana menurut Ruben memiliki kebijakan melarang penggunaan dan pemindahan data ke orang lain. Namun demikian pada prosesnya hal ini lah yang menjadi latar belakang kasus Cambridge Analytica.
Ruben mengatakan Facebook melakukan riset dan diketahui sebanyak 748 orang pengguna di RI atau 0,25% di dunia memasang aplikasi tersebut selama November 2013 hingga Desember 2015. Hal ini berdampak pada 1,095 juta pengguna di RI yang berpotensi kena dampak karena menjadi teman dari pengguna aplikasi. Adapun total, 1,096 juta orang di RI atau 1,26% yang terkena dampak secara global.
Dia mengungkapkan identifikasi pengguna terdampak berdasarkan lokasi dan tidak memperhitungkan akun yang sudah dihapus.
"Angka ini [1,096 juta] mungkin lebih besar dari yang sebenarnya. Total jumlah orang yang datanya diakses menggunakan aplikasi ini [sesuai riset] kemungkinan lebih besar dari sebenarnya," jelas Ruben saat RDP di Komisi I DPR, Selasa (17/4/2018).
Dia mengatakan Facebook berjanji akan mencari tahu apa yang tengah dilakukan Cambridge Analytica juga menginvestigasi aplikasi-aplikasi serupa.
Pada tahun itu, Dr Alexander Kogan mengembangkan aplikasi yang disebut This Is Your Digital Life. Ruben menegaskan Dr Kogan bukan dan tidak pernah menjadi karyawan Facebook, melainkan akademisi di Cambridge University.
Ruben mengatakan Facebook melakukan riset dan diketahui sebanyak 748 orang pengguna di RI atau 0,25% di dunia memasang aplikasi tersebut selama November 2013 hingga Desember 2015. Hal ini berdampak pada 1,095 juta pengguna di RI yang berpotensi kena dampak karena menjadi teman dari pengguna aplikasi. Adapun total, 1,096 juta orang di RI atau 1,26% yang terkena dampak secara global.
Dia mengungkapkan identifikasi pengguna terdampak berdasarkan lokasi dan tidak memperhitungkan akun yang sudah dihapus.
"Angka ini [1,096 juta] mungkin lebih besar dari yang sebenarnya. Total jumlah orang yang datanya diakses menggunakan aplikasi ini [sesuai riset] kemungkinan lebih besar dari sebenarnya," jelas Ruben saat RDP di Komisi I DPR, Selasa (17/4/2018).
Dia mengatakan Facebook berjanji akan mencari tahu apa yang tengah dilakukan Cambridge Analytica juga menginvestigasi aplikasi-aplikasi serupa.
(ray/ray) Next Article Rudiantara Ancam Shutdown, Facebook Lapor ke Zuckerberg
Most Popular