Soal Facebook, Rudiantara: Tidak Ada Ruang untuk Pecah RI
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
16 April 2018 11:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan akan mencegah dampak negatif media sosial terhadap persatuan dan kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan ketika menjelaskan mengenai masalah kerahasiaan data yang dihadapi Facebook dan berdampak pada lebih dari satu juta pengguna Indonesia.
"Penggunaan Facebook yang menyebabkan merebaknya [kasus] Rohingya di Myanmar. Di Sri Lanka, Facebook memperuncing perbedaan antara masyarakat Hindu dan Islam," kata Rudiantara dalam acara Seminar Nasional Kehumasan Pemerintah, Senin (16/4/2018).
"Di Indonesia posisinya jelas: tidak ada ruang bagi siapapun untuk membuat Indonesia jadi seperti Myanmar dan Sri Lanka," tegasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti masalah kebocoran data 87 juta pengguna Facebook yang digunakan secara tanpa izin oleh lembaga konsultasi politik asal Inggris Cambridge Analytica.
Pernyataan resmi Facebook mengungkapkan lebih dari 1 juta pengguna yang datanya disalahgunakan berasal dari Indonesia.
Menurut Rudiantara, karakter pengguna Facebook di Indonesia relatif berbeda dibandingkan di negara lain. Pengguna Indonesia menggunakan Facebook tidak hanya untuk mencari teman namun juga mencari berkah dengan berjualan di platform media sosial itu.
"Sekarang setelah mencari berkah, kemudian mencari masalah," ucapnya.
Ia berjanji akan memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat mengenai Facebook dan penggunaannya di Indonesia sehingga publik tidak akan bertanya-tanya ketika kementeriannya memutuskan mengenakan sanksi tegas kepada media sosial terbesar di dunia itu.
"Inilah apa yang kami sosialisasikan supaya teman-teman yang cari berkah mengetahui masalah ini. Jadi ketika kami blok [Facebook], masyarakat yang cari berkah sudah tahu," tambah Rudiantara.
(roy) Next Article Data Facebook Bocor, RI Korban Ketiga Terbesar
"Penggunaan Facebook yang menyebabkan merebaknya [kasus] Rohingya di Myanmar. Di Sri Lanka, Facebook memperuncing perbedaan antara masyarakat Hindu dan Islam," kata Rudiantara dalam acara Seminar Nasional Kehumasan Pemerintah, Senin (16/4/2018).
"Di Indonesia posisinya jelas: tidak ada ruang bagi siapapun untuk membuat Indonesia jadi seperti Myanmar dan Sri Lanka," tegasnya.
Pernyataan resmi Facebook mengungkapkan lebih dari 1 juta pengguna yang datanya disalahgunakan berasal dari Indonesia.
Menurut Rudiantara, karakter pengguna Facebook di Indonesia relatif berbeda dibandingkan di negara lain. Pengguna Indonesia menggunakan Facebook tidak hanya untuk mencari teman namun juga mencari berkah dengan berjualan di platform media sosial itu.
"Sekarang setelah mencari berkah, kemudian mencari masalah," ucapnya.
Ia berjanji akan memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat mengenai Facebook dan penggunaannya di Indonesia sehingga publik tidak akan bertanya-tanya ketika kementeriannya memutuskan mengenakan sanksi tegas kepada media sosial terbesar di dunia itu.
"Inilah apa yang kami sosialisasikan supaya teman-teman yang cari berkah mengetahui masalah ini. Jadi ketika kami blok [Facebook], masyarakat yang cari berkah sudah tahu," tambah Rudiantara.
(roy) Next Article Data Facebook Bocor, RI Korban Ketiga Terbesar
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular