DPR Serang Facebook Soal Data Bocor, Hoax Hingga Pornografi
Exist In Exist, CNBC Indonesia
17 April 2018 14:22

Jakarta, CNBC Indonesia - DPR hari ini memanggil pihak Facebook untuk membahas kasus kebocoran data.
Selain membahas kasus tersebut, anggota DPR juga turut menyerang pihak Facebook terkait dengan berbagai konten negatif yang selama ini sering beredar di aplikasi tersebut termasuk tindakan peretasan akun (hack).
"Saya adalah pengguna Facebook dan saya mengalami data saya digunakan untuk memeras pihak lain. Apa FB mampu memonitor kalau ada akun yang digunakan oleh pihak lain? Tidak ada kontrol di sini. bersedia tidak FB kalau terjadi penyalahgunaan data di FB oleh pihak lain untuk bertanggung jawab ikut terkena sanksi?," kata salah satu anggota Komisi I DPR Supiadin AS, Selasa (17/4/2018).
Selain itu, anggota lainnya bernama Juniko Siahaan menegaskan bahwa pemerintah harus mempunyai aturan yang lebih keras agar Facebook tegas dalam menyikapi berbagai konten negatif yang beredar.
"Facebook adalah platform yang paling parah untuk konten hoax, penebar kebencian, atau pornografi. Dan FB tidak bertindak apa-apa. Kita harus segera buat aturan yang lebih keras supaya FB tidak bisa hanya diam tapi tetap dapat duit. Kalo tidak, ya tutup aja seperti di China," tegas Juniko.
Sementara itu, Anggota Komisi I lainnya yakni Evita Nursanty mengatakan tidak puas terhadap jawaban Facebook terkait kasus bocornya data.
"Saya punya copy dari balasan kantor pusat [Facebook] di Irlandia. Secara pribadi, jawaban anda tidak memuaskan, saya tuh ga bisa yakin bahwa Facebook itu mampu mengamankan data kita. soal balasan surat dari kantor pusat FB, secara pribadi tidak menjawab permasalahan. Saya juga ditelepon oleh Pak Rudiantara [Menkominfo], mana janji audit dari facebook? kalau pemerintah sdh minta, jangan dianggap enteng ya," jelas dia.
Sebelumnya, Public Policy Facebook Indonesia Ruben Hattari mengatakan setelah dilakukan riset diketahui data sekitar 1,096 juta orang pengguna Facebook di RI bocor.
Namun, jelas dia, angka sebenarnya diperkirakan di bawah itu.
"Angka ini [1,096 juta] mungkin lebih besar dari yang sebenarnya. Total jumlah orang yang datanya diakses menggunakan aplikasi ini [sesuai riset] kemungkinan lebih besar dari sebenarnya," jelas Ruben saat RDP di Komisi I DPR.
(ray/ray) Next Article Rudiantara Ancam Shutdown, Facebook Lapor ke Zuckerberg
Selain membahas kasus tersebut, anggota DPR juga turut menyerang pihak Facebook terkait dengan berbagai konten negatif yang selama ini sering beredar di aplikasi tersebut termasuk tindakan peretasan akun (hack).
"Saya adalah pengguna Facebook dan saya mengalami data saya digunakan untuk memeras pihak lain. Apa FB mampu memonitor kalau ada akun yang digunakan oleh pihak lain? Tidak ada kontrol di sini. bersedia tidak FB kalau terjadi penyalahgunaan data di FB oleh pihak lain untuk bertanggung jawab ikut terkena sanksi?," kata salah satu anggota Komisi I DPR Supiadin AS, Selasa (17/4/2018).
"Facebook adalah platform yang paling parah untuk konten hoax, penebar kebencian, atau pornografi. Dan FB tidak bertindak apa-apa. Kita harus segera buat aturan yang lebih keras supaya FB tidak bisa hanya diam tapi tetap dapat duit. Kalo tidak, ya tutup aja seperti di China," tegas Juniko.
Sementara itu, Anggota Komisi I lainnya yakni Evita Nursanty mengatakan tidak puas terhadap jawaban Facebook terkait kasus bocornya data.
"Saya punya copy dari balasan kantor pusat [Facebook] di Irlandia. Secara pribadi, jawaban anda tidak memuaskan, saya tuh ga bisa yakin bahwa Facebook itu mampu mengamankan data kita. soal balasan surat dari kantor pusat FB, secara pribadi tidak menjawab permasalahan. Saya juga ditelepon oleh Pak Rudiantara [Menkominfo], mana janji audit dari facebook? kalau pemerintah sdh minta, jangan dianggap enteng ya," jelas dia.
Sebelumnya, Public Policy Facebook Indonesia Ruben Hattari mengatakan setelah dilakukan riset diketahui data sekitar 1,096 juta orang pengguna Facebook di RI bocor.
Namun, jelas dia, angka sebenarnya diperkirakan di bawah itu.
"Angka ini [1,096 juta] mungkin lebih besar dari yang sebenarnya. Total jumlah orang yang datanya diakses menggunakan aplikasi ini [sesuai riset] kemungkinan lebih besar dari sebenarnya," jelas Ruben saat RDP di Komisi I DPR.
(ray/ray) Next Article Rudiantara Ancam Shutdown, Facebook Lapor ke Zuckerberg
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular