Internasional

Pejabat Kemenkeu Jepang Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
16 April 2018 17:25
Pejabat Kemenkeu Jepang Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
Foto: REUTERS/Issei Kato
Jepang, CNBC Indonesia - Pejabat di Kementerian Keuangan Jepang pada hari Senin (16/4/2018) menampik tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan terhadap sejumlah jurnalis perempuan. Dia juga mengatakan akan menuntut majalah yang pertama kali memberitakan klaim tersebut.

Sementara itu, pihak kementerian meminta para jurnalis perempuan yang menuduh Junichi Fukuda melakukan pelecehan untuk datang dan bekerja sama untuk menginvestigasi klaim itu.

Pada hari Senin, Fukuda mengeluarkan pernyataan lewat kementerian yang membantah semua tuduhan terhadapnya. "Saya tidak berbincang seperti itu dengan seorang reporter perempuan," katanya, dilansir dari AFP.

"Dari waktu ke waktu, saya pergi makan bersama reporter laki-laki dan perempuan setelah bekerja. Namun, dari awal saya tidak melakukan perbincangan seperti yang diberitakan majalah itu dengan reporter perempuan. Saya tidak mengakui bahwa saya melakukan ungkapan pelecehan seksual yang bisa membuat reporter perempuan merasa tersinggung," ujar Fukuda.

Fukuda berkata tidak punya niatan untuk mengundurkan diri, seraya menambahkan akan menuntut majalah tersebut karena fitnah.

Pekan lalu, Majalah Shukan Shincho memberitakan Fukuda telah melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa reporter perempuan. Pada hari Jumat (13/4/2018), majalah tersebut merilis rekaman suara yang disebut sebagai suara si pejabat dengan seorang jurnalis di sebuah bar.

"Aku akan mengikat tanganmu. Boleh aku sentuh payudaramu? Haruskah kita berhubungan jika anggaran disetujui?" kata suara pria di rekaman itu.

Suara reporter yang tidak disebutkan namanya tidak dapat didengar dalam rekaman tersebut. Indentitas pemilik suara pria itu juga tidak bisa langsung diverifikasi.

Majalah tersebut mengungkapkan beberapa perempuan lain, yang belum dikenali, juga menuduh Fukuda terkait perilaku menyimpang, termasuk meminta mencium mereka dan membawa mereka ke hotel.

Shukan Shincho mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya membela pemberitaan yang "berdasar pada fakta".
Sebelumnya, Menteri Keuangan Taro Aso nampaknya akan mengabaikan tuduhan terhadap Fukuda dengan mengatakan telah memberi peringatan terhadap pejabat yang kemudian merasa 'cukup menyesal'. 

Namun setelah itu, dia berkata Fukuda akan dipecat jika dugaan terbukti. Pada hari Senin, Kementerian Keuangan meminta pengacara independen untuk melakukan investigasi.

"Jika ada reporter perempuan yang berada di situasi dengan Wakil Administratif Fukuda seperti disebut oleh majalah mingguan itu, [kementerian] ingin mereka bekerjasama dalam investigasi," kata pihak kementerian dalam sebuah pernyataan resmi.

Pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe telah menghadapi skandal kronisme ganda, membuat peringkat penerimaan Abe yang umumnya tinggi jadi menurun.
Abe membantah melakukan kesalahan di kedua skandal tersebut.

Jepang memiliki salah satu catatan representasi perempuan dalam politik yang terburuk di dunia. Negara itu juga sangat berorientasi pada perilaku berdasarkan jenis kelamin.

Hanya 2,8% korban pemerkosaan yang melapor ke polisi, menurut survei pemerintah tahun 2017. Gerakan #MeToo yang telah meningkatkan kesadaran akan pelecehan seksual di seluruh dunia juga menghadapi penerimaan yang terbungkam di Jepang.

Abe telah mendorong partisipasi perempuan di dunia kerja sebagai pusat dari program perekonomian "Abenomics", yang seringkali disebut "Womenomics".

Namun, para analis mengatakan ia melakukan sedikit terobosan dengan pemilih perempuan, dan skandal Kementerian Keuangan tidak akan membantunya.

 "Skandal pelecehan seksual pejabat Kementerian Keuangan adalah pukulan untuk Abe, yang mana pemerintahannya tidak terlalu populer di kalangan pemilih perempuan," kata Tetsuro Kato, profesor emeritus di Hitotsubashi University di Tokyo.

Komeito, mitra koalisi junior partai yang sedang berkuasa, "sangat sensitive dengan pendukung perempuannya," tambah Kato.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular