
Internasional
Lecehkan Jurnalis, PM Jepang Akan Pecat Pejabat Kemenkeu?
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
16 April 2018 11:57

Tokyo, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah memutuskan untuk memecat seorang pejabat Kementerian Keuangan yang diduga melecehkan sejumlah jurnalis perempuan, demikian pemberitaan harian Sankei hari Senin (16/4/2018) dengan mengutip sumber anonim, Reuters melaporkan.
Majalah mingguan Shincho lewat terbitannya Kamis (12/4/2018) lalu memberitakan bahwa baru-baru ini Wakil Administratif Menteri Keuangan Junichi Fukuda minum-minum dengan seorang reporter perempuan di sebuah bar di dekat rumahnya. Ketika itu dia meminta untuk menyentuh payudara si reporter perempuan dan menciumnya. Majalah tersebut juga mengutip Fukuda yang menampik tuduhan tersebut.
Isu tersebut menambah masalah untuk Abe dan Menteri Keuangan Taro Aso. Pasalnya, rating mereka sudah menurun akibat skandal dugaan kronisme. Rentetan tuduhan skandal yang muncul ini meningkatkan keraguan tentang berapa lama Abe bisa berkuasa, dilansir dari Reuters.
Saat tiba di Kementerian Keuangan pada Senin pagi, Fukuda berkata, "Saya akan mengeluarkan komentar hari ini, jadi tolong perhatikan itu".
Ketika ditanya apakah pernyataannya akan terkait dengan pengunduran diri, ia mengatakan, "Tidak, bukan itu. Komentar tersebut akan terkait dengan pemberitaan [majalah]."
Jepang mendapatkan beberapa laporan kasus "#MeToo" mengenai pelecehan seksual yang melibatkan tokoh masyarakat. Di Jepang, korbannya sering kali enggan melaporkan kejadian yang menimpanya karena takut dicemooh. Maka dari itu, identitas reporter perempuan tersebut tidak diungkapkan.
Gerakan global #MeToo telah mengungkap para pria yang diduga melakukan pelecehan seksual di berbagai bidang, termasuk hiburan, politik, dan bisnis. Puluhan pria terkemuka telah mengundurkan diri atau dipecat dari jabatannya. Polisi juga telah melakukan investigasi terhadap sejumlah tuduhan pelecehan seksual.
Sementara Abe menggunakan program "Womenomics" dalam memobilisasi perempuan di tempat kerja sebagai bagian dari kebijakannya untuk mendorong pertumbuhan dan mengurangi kesenjangan gender masih terlihat di perusahaan dan politik.
Menteri Keuangan Aso mengatakan pada panel parlemen pekan lalu bahwa Fukuda telah menyampaikan masalah tersebut kepadanya. Menurut Aso, Fukuda mengatakan ia menemui banyak orang secara pribadi dan tidak mungkin untuk memverifikasi setiap interaksi tersebut. Namun, ia akan berhati-hati agar tidak terjadi "salah paham" mulai sekarang.
Aso menasehati Fukuda, tetapi belum memberikan hukuman apapun.
(prm) Next Article Pejabat Kemenkeu Jepang Diduga Lecehkan Jurnalis
Majalah mingguan Shincho lewat terbitannya Kamis (12/4/2018) lalu memberitakan bahwa baru-baru ini Wakil Administratif Menteri Keuangan Junichi Fukuda minum-minum dengan seorang reporter perempuan di sebuah bar di dekat rumahnya. Ketika itu dia meminta untuk menyentuh payudara si reporter perempuan dan menciumnya. Majalah tersebut juga mengutip Fukuda yang menampik tuduhan tersebut.
Isu tersebut menambah masalah untuk Abe dan Menteri Keuangan Taro Aso. Pasalnya, rating mereka sudah menurun akibat skandal dugaan kronisme. Rentetan tuduhan skandal yang muncul ini meningkatkan keraguan tentang berapa lama Abe bisa berkuasa, dilansir dari Reuters.
Ketika ditanya apakah pernyataannya akan terkait dengan pengunduran diri, ia mengatakan, "Tidak, bukan itu. Komentar tersebut akan terkait dengan pemberitaan [majalah]."
Jepang mendapatkan beberapa laporan kasus "#MeToo" mengenai pelecehan seksual yang melibatkan tokoh masyarakat. Di Jepang, korbannya sering kali enggan melaporkan kejadian yang menimpanya karena takut dicemooh. Maka dari itu, identitas reporter perempuan tersebut tidak diungkapkan.
Gerakan global #MeToo telah mengungkap para pria yang diduga melakukan pelecehan seksual di berbagai bidang, termasuk hiburan, politik, dan bisnis. Puluhan pria terkemuka telah mengundurkan diri atau dipecat dari jabatannya. Polisi juga telah melakukan investigasi terhadap sejumlah tuduhan pelecehan seksual.
Sementara Abe menggunakan program "Womenomics" dalam memobilisasi perempuan di tempat kerja sebagai bagian dari kebijakannya untuk mendorong pertumbuhan dan mengurangi kesenjangan gender masih terlihat di perusahaan dan politik.
Menteri Keuangan Aso mengatakan pada panel parlemen pekan lalu bahwa Fukuda telah menyampaikan masalah tersebut kepadanya. Menurut Aso, Fukuda mengatakan ia menemui banyak orang secara pribadi dan tidak mungkin untuk memverifikasi setiap interaksi tersebut. Namun, ia akan berhati-hati agar tidak terjadi "salah paham" mulai sekarang.
Aso menasehati Fukuda, tetapi belum memberikan hukuman apapun.
(prm) Next Article Pejabat Kemenkeu Jepang Diduga Lecehkan Jurnalis
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular